Tetap pada POSISImu
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer
Bilangan 12:5-7 (TB)
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan,
dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah
mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah
firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan
diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang
yang setia dalam segenap rumah-Ku.
Pemahaman
sederhana untuk menjaga posisi hati kita dalam kemurnian adalah MENGETAHUI
POSISI kita dalam PANGGILAN ALLAH.
Saya tidak bisa memaksanakan diri saya untuk berada
di tempat seseorang, kalaupun saya memaksa saya berada di sana, maka pencapaian
saya tidak seperti yang TUHAN inginkan bagi saya. Bahkan mungkin di mata TUHAN
saya adalah PEMBERONTAK.
Bilangan 12
: 1 - 16
Mengajarkan
kepada kita bahwa tiap orang sudah diatur oleh TUHAN posisinya masing-masing
untuk mencapai rencana ALLAH yang besar.
Tuhan telah
menempatkan HARUN, MIRYAM dan MUSA pada posisi dan tanggung jawabnya
masing-masing sehingga menghadirkan keseimbangan.
Memang di
sadari bahwa terkadang kita tergoda untuk berada di posisi si A karena kita
mengukurnya dengan posisi kita.
Bilangan 12:1 (VMD) [Miryam dan Harun Mengkritik Musa] Miryam dan
Harun berbicara menentang Musa. Mereka mengkritiknya karena ia menikah dengan
perempuan Etiopia.
- Melihat PELUANG
Banyak orang melihat peluang (titik lemah) lalu kemudian menggunakannya
sebagai bahan untuk mengkritisi.
Inilah saatnya.
Tidak salah
kita mengkritisi pemimpin (atau orang lain di sekitar kita) tetapi bukan karena
sebuah peluang yang telah kita menantikannya.
Kritik yang
menjurus "menentang" adalah
sebuah cara halus melakukan pemberontakan yang menjurus kepada penglenseran
"otoritas"
Terkadang
dalil yang kita gunakan dapat diterima oleh logika dan dapat dibenarkan, tetapi
motivasi penyerta yang membedakan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang salah
baik dihadapan manusia maupun TUHAN.
Bilangan 12:2 (VMD) Mereka berkata, “TUHAN berbicara kepada umat
melalui Musa, tetapi bukan hanya melalui dia. TUHAN juga berbicara melalui
kita.” Ia mendengar hal itu.
- Menganggap BISA.
Hal ini baik untuk memotivasi kita dalam pencapaian, namun terkadang
hal ini bagian dari ketidak sukaan kita kepada seseorang yang dipercaya.
Memang benar
bahwa TUHAN bisa berbicara melalui siapa saja, jangankan manusia; batupun TUHAN
bisa menggunakan untuk memuji-NYA.
Namun yang
harus di sadari bahwa, setiap orang memiliki porsinya masing-masing di hadapan
ALLAH.
Jika kita
tidak menjaga KEMURNIAN HATI kita, maka hal-hal yang sebenarnya baik akan
menjadi salah di mata TUHAN.
Dampak dari
hal ini adalah KEMARAHAN TUHAN.
Bilangan 12
: 4 - 9
Refleksi Pribadi.
Menyadari
Tuhan sangat berurusan serius dengan kepicikan kita dalam mensabotase posisi
orang lain maka saya berusaha untuk mengetahui posisi saya di mata TUHAN dan
melaksanakannya.
Jika TUHAN
menempatkan saya sebagai HARUN atau MIRYAM, maka tanggung jawab saya adalah
MENOPANG MUSA.
Jika TUHAN
menempatkan saya sebagai MULUT maka saya tidak boleh memaksa hasrat saya untuk
menjadi kaki.
Tetap
mensyukuri posisi yang sudah TUHAN berikan, serta terus melakukan fungsi dan
tanggung jawab sebagai tanggung jawab moral di hadapan TUHAN, tanpa
memperdebatkan kenapa saya di posisi ini dan dia di posisi itu.
Doa.
Tuhan Yesus,
terima kasih untuk posisi yang sudah dipercayakan kepada saya saat ini,
mampukan saya untuk melakukannya sesuai keinginan TUHAN agar tercipta
keseimbangan, dan ROH KUDUS selidiki hati saya akar terus murni terhadap orang
lain dengan posisi yang sudah TUHAN berikan kepada mereka.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar