Minggu, 19 Juli 2020

Kemurnian HATI - Part 7


Tetap pada POSISImu
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Bilangan 12:5-7 (TB)
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 

Pemahaman sederhana untuk menjaga posisi hati kita dalam kemurnian adalah MENGETAHUI POSISI kita dalam PANGGILAN ALLAH.

Saya tidak bisa memaksanakan diri saya untuk berada di tempat seseorang, kalaupun saya memaksa saya berada di sana, maka pencapaian saya tidak seperti yang TUHAN inginkan bagi saya. Bahkan mungkin di mata TUHAN saya adalah PEMBERONTAK.

Bilangan 12 : 1 - 16
Mengajarkan kepada kita bahwa tiap orang sudah diatur oleh TUHAN posisinya masing-masing untuk mencapai rencana ALLAH yang besar.
Tuhan telah menempatkan HARUN, MIRYAM dan MUSA pada posisi dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga menghadirkan keseimbangan.

Memang di sadari bahwa terkadang kita tergoda untuk berada di posisi si A karena kita mengukurnya dengan posisi kita.

Bilangan 12:1 (VMD)  [Miryam dan Harun Mengkritik Musa] Miryam dan Harun berbicara menentang Musa. Mereka mengkritiknya karena ia menikah dengan perempuan Etiopia.
  1. Melihat PELUANG
Banyak orang melihat peluang (titik lemah) lalu kemudian menggunakannya sebagai bahan untuk mengkritisi.
Inilah saatnya.

Tidak salah kita mengkritisi pemimpin (atau orang lain di sekitar kita) tetapi bukan karena sebuah peluang yang telah kita menantikannya.
Kritik yang menjurus "menentang" adalah sebuah cara halus melakukan pemberontakan yang menjurus kepada penglenseran "otoritas"

Terkadang dalil yang kita gunakan dapat diterima oleh logika dan dapat dibenarkan, tetapi motivasi penyerta yang membedakan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang salah baik dihadapan manusia maupun TUHAN.

Bilangan 12:2 (VMD)  Mereka berkata, “TUHAN berbicara kepada umat melalui Musa, tetapi bukan hanya melalui dia. TUHAN juga berbicara melalui kita.” Ia mendengar hal itu.
  1. Menganggap BISA.
Hal ini baik untuk memotivasi kita dalam pencapaian, namun terkadang hal ini bagian dari ketidak sukaan kita kepada seseorang yang dipercaya.

Memang benar bahwa TUHAN bisa berbicara melalui siapa saja, jangankan manusia; batupun TUHAN bisa menggunakan untuk memuji-NYA.
Namun yang harus di sadari bahwa, setiap orang memiliki porsinya masing-masing di hadapan ALLAH.

Jika kita tidak menjaga KEMURNIAN HATI kita, maka hal-hal yang sebenarnya baik akan menjadi salah di mata TUHAN.

Dampak dari hal ini adalah KEMARAHAN TUHAN.
Bilangan 12 : 4 - 9

Refleksi Pribadi.
Menyadari Tuhan sangat berurusan serius dengan kepicikan kita dalam mensabotase posisi orang lain maka saya berusaha untuk mengetahui posisi saya di mata TUHAN dan melaksanakannya.

Jika TUHAN menempatkan saya sebagai HARUN atau MIRYAM, maka tanggung jawab saya adalah MENOPANG MUSA.
Jika TUHAN menempatkan saya sebagai MULUT maka saya tidak boleh memaksa hasrat saya untuk menjadi kaki.

Tetap mensyukuri posisi yang sudah TUHAN berikan, serta terus melakukan fungsi dan tanggung jawab sebagai tanggung jawab moral di hadapan TUHAN, tanpa memperdebatkan kenapa saya di posisi ini dan dia di posisi itu.

Doa.
Tuhan Yesus, terima kasih untuk posisi yang sudah dipercayakan kepada saya saat ini, mampukan saya untuk melakukannya sesuai keinginan TUHAN agar tercipta keseimbangan, dan ROH KUDUS selidiki hati saya akar terus murni terhadap orang lain dengan posisi yang sudah TUHAN berikan kepada mereka.
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...