Minggu, 13 September 2020

Proses Allah dalam Hidup Kita - Part 5

MUNAFIK

Markus 12 : 13 - 17

Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

 

Banyak orang tidak menyukai orang yang munafik, namun terkadang tanpa kita sadari bahwa kita lagi hidup dalam kemunafikan.

 

Munafik dari bahasa Yunani : HYPOKRISI

Asal kata ini diambil dari kata HYPOLAITES "drama tragedi Yunani yang para aktornya menggunakan topeng"

 

  1. Ciri-ciri orang yang MUNAFIK - diambil dari kata hypolaites hypokrisi adalah:
  1. Berpura-pura percaya atau setia
  2. Kata dan perbuatan tidak sesuai.
  3. Suka mempertontonkan diri
  4. Pembenaran diri sendiri

 

Orang yang munafik adalah orang yang tidak BERANI JUJUR dengan kehidupannya sendiri, dan berusaha berkamuflase.

 

Orang yang munafik adalah orang yang membangun kehidupannya dalam dunia ilusi sebagai benteng dari ketidak mampuan dirinya menghadapi realita.

 

  1. Sifat dari KE-MUNAFIK-AN

Galatia 2:13 (TB)  Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.

  1. Munafik itu MENJERUMUSKAN

Orang munafik tidak pernah berdiri sendiri, dan untuk meyakinkan maka biasanya menarik orang lain masuk dalam lingkaran kemunafikan tersebut.

 

Kehidupan yang munafik disejajarkan dengan PENYESATAN, karena membawa orang untuk hidup dalam kemunafikan yang sama

Markus 12:13 (TB)  Kemudian disuruh beberapa orang Farisi dan Herodian kepada Yesus untuk menjerat Dia dengan suatu pertanyaan.

 

Amsal 26:24 (TB)  Si pembenci berpura-pura dengan bibirnya, tetapi dalam hati dikandungnya tipu daya.

  1. Munafik itu KARAKTER SIPEMBENCI.

Ada banyak alasan orang membenci kita; dan terkadang kita dibenci karena rasa kenyamanan yang sudah lama terjaga mulai terusik.

Saat standar ditegakkan, saat kebenaran di kedepankan dan saat nilai- nilai moral kehidupan tidak dapat dikompromikan maka orang-orang munafik akan mencari cara untuk menjatuhkanmu.

 

  1. Tips hidup tanpa KE-MUNAFIK-AN

1 Petrus 2:1 (TB)  Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.

  1. Buanglah segala macam KEMUNAFIKAN.

Kemunafikan pada prinsipnya tidak pernah mendatangkan kebahagiaan dan kesuksesan      parmanen.

Semua pencapaian karena kemunafikan hanyalah sementara, karena akan tiba waktunya kemunafikan manusia akan terungkap

 

Markus 12:15 (TB)  Tetapi Yesus mengetahui kemunafikan mereka, lalu berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mencobai Aku? Bawalah ke mari suatu dinar supaya Kulihat!"

Saat kemunafikan terungkap, dampak terbesar adalah sangsi moral sosial; ditinggalkan oleh orang lain, tidak dipercaya bahkan dianggap sebagai pengkhianat sebuah perjuangan.

 

Mazmur 26:4 (TB)  Aku tidak duduk dengan penipu, dan dengan orang munafik aku tidak bergaul;

  1. Jangan bergaul dengan orang MUNAFIK

Pergaulan yang buruk akan merusakan sesuatu yang baik dalam diri kita.

1 Korintus 15:33 (AYT)  Janganlah tertipu: “Pergaulan yang buruk menghancurkan kebiasaan-kebiasaan yang baik.”

 

Kita adalah manusia sosial, namun Alkitab menasihati kita untuk bijak dalam memilih dengan siapa kita bergaul.

 

Mazmur 139:23 (AYT)  Selidikilah aku, ya Allah, dan kenali hatiku, ujilah aku dan kenali pikiran-pikiranku.

  1. Terbuka di hadapan TUHAN.

Menjadi penting dalam proses pemurnian, kita berani terbuka di hadapan TUHAN, sebagai alat kontrol rohani.

 

Orang-orang yang berani memberikan diri berada dalam kontrol TUHAN, memiliki komitmen yang kuat hidup dalam kebenaran tanpa kemunafikan.

Proses TUHAN dalam kehidupan kita selalu bermuara pada kehidupan yang berbahagia dan penuh dengan sukacita.

 

Penutup.

Sebagai orang yang percaya kepada Yesus, maka sudah seharusnya kehidupan kita mencerminkan kehidupan kerajaan ALLAH yang tidak terkontaminasi dengan pola kehidupan kemunafikan.

 

Allah akan berurusan serius dengan orang-orang munafik.

Tuhan Yesus memberkati.

Amin 

Proses Allah dalam Hidup Kita - Part 3

 

Matius 4 :  23 - 25

MISI SEJATI GEREJA di ERA SEKARANG; Belajar dari Pola YESUS.

 

Berbicara tentang RENCANA ALLAH melalui GEREJA maka kita harus menyadari tentang DOA TUHAN YESUS.

YOHANES  17 : 9 - 23.

Dan menjadi ayat-ayat kunci adalah;

Ayat 14. AKU tidak meminta , supaya ENGKAU mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.

Ayat 18. Sama seperti ENGKAU mengutus AKU ke dalam dunia, demikian pula Aku mengutus mereka kedalam dunia.

 

Hal yang harus dipahami benar oleh GEREJA, bahwa GEREJA dibangun diatas PEWAHYUAN ALLAH dan alam maut tidak akan menguasainya. Matius 16 : 18.

 

Semasa YESUS hidup di bumi, Yesus menyelesaikan karya BAPA yang mengutus-NYA,

Yohanes 17 : 18 YESUS mengutus kita sama seperti BAPA mengutus DIA.

MISI YESUS adalah penyelamatan manusia, misi ini bukan hanya sekedar penyelamatan di akhirat nanti tetapi juga semasa manusia hidup di bumi ini, artinya penyelamatan secara komprehensip/menyeluruh.

 

Hal-hal yang dikerjakan YESUS dalam Matius 4:23-25 harus menjadi bagian utuh GEREJA TUHAN ERA SEKARANG.

 

  1. Mengajar dalam rumah-rumah ibadah.
  2. Memberitakan injil kerajaan Allah.
  3. Melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

 

HAL YANG HARUS ADA di GEREJA

 

  1. MENGAJAR.

Tujuan Pengajaran adalah untuk menjadikan manusia tahu dan mengenal ALLAH.

Alkitab dalam HOSEA 4:6  Umat-KU binasa karena tidak mengenal ALLAH, karena engkau menolak pengenalan itu maka AKU menolak engkau menjadi umat-KU, dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka AKU juga akan melupakan anak-anakmu. Band KPR 2 : 42

 

Pengajaran juga bertujuan untuk merubah pola pikir dan pola tindak manusia. Terjadi perubahan karakter.

 

Setelah kita mengenal ALLAH maka kita dituntut hidup sesuai dengan kehendak ALLAH, artinya kekristenan kita mencerminkan kehidupan Kristus karena kita adalah suratan Kristus yang terbuka dan dapat dibaca oleh semua orang.

 

Pengajaran yang benar dalam rumah-rumah ibadah sangat penting karena pada akhir jaman akan muncul guru-guru palsu dan kebenaran dimanipulasi untuk kenyamanan telinga pendengar. 2 Timotius 4 : 3  4

 

Pengajaran yang benar menjadikan Gereja sebagai saluran kebenaran yang menghidupkan. Yoel 3 : 18

 

Implementasi dari pengajaran dalam GEREJA adalah BERBUAH di luar Gereja.

 

 

  1. Memberitakan Injil.

Berbicara tentang injil kerajaan Allah berarti:

Berbicara tentang Kebenaran Allah dan Kekuasaan Allah.

Tujuannya adalah untuk memerdekakan orang dari belenggu dosa.

Roma 1 : 16 sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam injil, karena injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya..........

Yang menjadi persoalan, umat Tuhan banyak berbicara tentang injil kerajaan Allah hanya di dalam gereja atau pada ibadah-ibadah  saja, ini merupakan persoalan serius gereja sebagai penerima dan implementasi dari amanat agung Tuhan Yesus.  Matius 28 : 19  20.

 

Kerajaan Allah adalah KEBENARAN, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.

Nuansa inilah yang dinginkan Tuhan Yesus terjadi di bumi ini. Doa yang di ajarkan YESUS ".......datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di Sorga........" mencerminkan kerinduan yang besar dari hati ALLAH akan nuansa Sorgawi terjadi di bumi ini,  itulah sebabnya YESUS memberitakan injil kerajaan ALLAH. Lihat 2 Tim 3 : 16.

 

Manifestasi dari kerajaan Allah di tengah masyarakat luas adalah kehidupan sosial masyarakat yang damai, dan berani berbicara tentang kebenaran hakiki.

 

Disamping itu, masyarakat hidup jauh dari rasa takut, karena situasi; sukacita kita  adalah abadi. Yohanes 14:17 band Yoh 15:10-11

 

Ini merupakan tanggung jawab Gereja untuk menghadirkan kerajaan ALLAH di tengah-tengah kehidupan sosial masyarakat sebagai pembuktian diri sebagai DUTA KERAJAAN ALLAH atau UTUSAN KRISTUS.

 

  1. Melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.

Kedua hal di atas berhubungan langsung dengan kehidupan relegius, maka point yang ketiga  ini bersentuhan langsung dengan kehidupan manusia secara jasmani. Yesus tidak hanya berbicara tentang hal-hal rohani tetapi juga bertanggung jawab terhadap jasmani atau kehidupan sosial manusia.

Kehidupan sosial manusia inilah yang terkadang dilupakan oleh gereja.

Menyadari bahwa sampai saat ini, mujizat itu masih ada dan nyata dalam iman kristiani maka tidak dapat diragukan bahwa Allah sanggup melenyapkan segala penyakit dan kelemahan melalui Gereja Tuhan.

 

Matius 4:23c Penyakit jasmani dan sosial

Gereja kehilangan kekuatan untuk bersuara walau gereja mempunyai kekuatan, padahal gereja merupakan jawaban yang tepat bagi masalah-masalah sosial. Dimanakah gereja saat ini tatkala semua segi kehidupan sosial masyarakat menjadi kacau balau dan membutuhkan sentuhan kasih ALLAH.

 

Gereja hadir sebagai saluran KASIH ALLAH bagi kehidupan setiap manusia, sudah sewajarnya Gereja mengambil peran aktif dalam setiap aspek kehidupan sosial bermasyarakat dan mengalirkan KASIH ALLAH kepada semua yang membutuhkan kasih ALLAH.

 

Dampak dari ketiga hal ini adalah banyak orang yang mengikuti Yesus, banding KPR 2:47.

Aplikasi kehidupan Gereja adalah mencontohi pola Yesus dalam kehidupan kita sehingga kerajaan ALLAH diperluas dan YESUS dipermuliakan

Proses Allah dalah Hidup Kita - Part 4

 

Kejadian 12 : 1 - 9

Berjalan dalam KEHENDAK TUHAN.

Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

 

Pembuktian kehidupan iman orang kristen dilihat pada saat kita diminta untuk mewujudkan iman dalam realitas kehidupan nyata; dalam perjalanan iman orang kristen, kita dituntut untuk berjalan dalam kehendak TUHAN. Walau terkadang bahwa perjalanan iman ini bertolak belakang dengan nuansa kehidupan yang sedang dijalani.

Kisah Abram dipanggil dan diperintahkan untuk pergi dan keluar dari sisi keluarganya merupakan pelajaran iman yang harus diteladani oleh orang kristen saat sekarang.

 

Setelah Abram mendengar FIRMAN TUHAN;

Respon Abram:

  1. Abram tidak bertanya lebih dalam apa maksud TUHAN, tapi memilih dan memutuskan                untuk taat.
  2. Abram mengambil langkah iman untuk meninggalkan kenyamanan dan kemapanan kehidupan berkelimpahan dan mengikuti TUHAN.
  3. Dengan memutuskan mengikuti kehendak TUHAN, Abram menempatkan dirinya dalam kontrol TUHAN sebagai pemilik hidupnya.

 

Kenapa banyak orang takut memulai sesuatu sesuai kehendak TUHAN?

Karena;

  1. Berada dalam situasi yang nyaman.
  2. Tidak tahu tujuan pasti.

Kedua situasi ini membuat manusia  ragu untuk memulai sesuatu yang bahkan harus meninggalkan kenyamanan dan kemapanan kehidupan.

Abram memiliki ke 2 situasi ini, namun Abram memutuskan untuk melangkah bersama dengan TUHAN.

 

  1. Keraguan dan kekuatiran merupakan musuh tersembunyi dalam diri kita untuk melangkah dalam kehendak TUHAN yang mulia dan dasyat.
  2. Keraguan dan kekuatiran merupakan ranah peperangan rohani terbesar kita dalam mewujudkan kehendak ALLAH pada saat kehidupan kemapanan kita menjadi benteng aman kita.

Abram mengesampingkan kemanusiaannya dan masuk pada demensi ALLAH dalam ketaatan mutlak.

 

Anak kunci.

  1. Berani membuat langkah baru.
  2. Terus tunduk dalam kehendak ALLAH; membangun mesbah.
  3. Dalam perjalanan mengikuti kehendak TUHAN jangan menoleh kebelakang.

 

Refleksi iman;

  1. Terkadang kita tidak tahu akhir dari kehendak TUHAN untuk kita, karena TUHAN ingin melihat keberanian iman kita sampai sejauh mana kekuatan percaya kita akan pertolongan dan perlindungan TUHAN.

 

  1. ALLAH tidak pernah memulai sesuatu dan meninggalkan terbengkalai, tapi ALLAH akan mewujudkannya dalam kemuliaan-NYA sebagai bagian dari pencapaian rencana penyelamatan dunia.

 

  1. Abram merefleksi imannya dalam ketaatan penuh akan panggilan ALLAH, sehingga ALLAH memperhitungkan semuanya itu.

 

Kita melakukan kehendak ALLAH dengan tujuan DUNIA DIBERKATI; terkadang kita melakukan kehendak ALLAH dengan tujuan untuk kita diberkati tapi ketahuilah bahwa saat kita berjalan dalam kehendak ALLAH; berkat bagi kita adalah BONUS bukan tujuan utama.

 

Allah memiliki rencana dan kehendak-NYA untuk semua kita, yang membedakan adalah respon tiap orang terhadap rencana ALLAH tersebut.

Pertanyaan iman yang harus kita jawab dihadapan TUHAN adalah; apakah respon kita sudah tepat atau kita berada dalam kekuatiran.

 

A M I N

Tuhan Yesus memberkati

Jumat, 28 Agustus 2020

Proses Allah dalam Hidup Kita - Part 2

Mati bagi diri Sendiri.

Yohanes 12 : 23 - 26

Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

 

Kesadaran bahwa hidup saat ini, adalah kehidupan yang sesungguhnya karena kasih karunia Yesus, dan Yesuslah yang hidup di dalam kita.

Galatia 2:20 (TB)  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.

 

Mati bagi diri sendiri merupakan proses TUHAN untuk membawa kita semakin besar ditangan-Nya, untuk kita dapat:

  1. Berdamai dengan diri sendiri,
  2. Berdamai dengan sesama,
  3. Berdamai dengan alam,
  4. Berdamai dengan situasi termasuk perubahan,
  5. Dan yang lebih terpenting adalah kita berdamai dengan TUHAN

 

Makna mati bagi diri sendiri:

  1. Proses ROHANI

Mati bagi diri sendiri merupakan proses rohani bagi semua orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah murid Kristus.

 

Jangan pernah takut jika ada orang yang berusaha membunuh karakter dan karuniamu, karena saat mereka membuatmu terkubur, ingat bahwa itu hanya sesaat, karena saat itulah engkau lagi mempersiapkan dirimu sebagai pohon yang akan tumbuh dan berdampak bagi kebaikan.

Matius 13:31-32 (BIMK)

31 Yesus menceritakan lagi sebuah perumpamaan kepada orang banyak, kata-Nya, "Apabila Allah memerintah, keadaannya seperti perumpamaan ini: Sebuah biji sawi diambil oleh seseorang, lalu ditanam di ladangnya.

32 Biji sawi adalah benih yang paling kecil. Tetapi kalau sudah tumbuh, ia menjadi yang terbesar di antara tanaman-tanaman. Ia menjadi pohon, sehingga burung-burung datang bersarang pada cabang-cabangnya."

 

  1. Kualitas ROHANI

Mati bagi diri sendiri merupakan kualitas rohani yang kita jalani sebagai realita PIKUL SALIB.

 

Menerima segala sesuatu yang terjadi sebagai bagian dari proses TUHAN untuk pertumbuhan iman dan kedewasaan rohani.

Efesus 4:15 (TB)  tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.

Kualitas rohani seseorang ditentukan melalui proses rohani yang diterima dan dijalaninya dalam kehidupan sebagai manusia Allah.

 

  1. Kesadaran akan RENCANA ALLAH

Jika kita berpemikiran positif terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam diri kita, maka makna pengucapan syukur kita bukan sebuah slogan rohani semata tetapi merupakan pernyataan setuju dengan TUHAN dengan kesadaran bahwa apa yang TUHAN ijinkan terjadi, selalu mendatangkan kebaikan bagi kita.

Roma 8:28 (FAYH)  Dan kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri kita adalah untuk kebaikan kita, jika kita mengasihi Allah dan menyesuaikan diri dengan rencana-rencana-Nya.

 

Refleksi iman.

Yohanes 12:24 (VMD)  Yakinlah, biji gandum harus jatuh ke tanah dan mati, barulah ia tumbuh dan akan menghasilkan banyak buah. Jika ia tidak pernah mati, ia tetap satu biji saja.

 

Kalau hari ini, kita seperti biji gandum, ditanam dan mati, bahkan tidak dilirik dan dilupakan oleh manusia, tetapi ketahuilah bahwa yang empunya kebun tahu, saatnya akan tumbuh tunas baru yang dapat menghasilkan banyak buah.

 

Jangan kecewa dan berputusa asa karena situasi dilupakan; secara psikologis memang sangat menyakitkan, namun saat kita dapat melewati semua ini, maka yang ada hanyalah sukacita.

Ibrani 12:11 (AYT)  Semua didikan, pada saat diberikan, memang tidak menyenangkan dan menyakitkan. Akan tetapi, sesudah itu akan menghasilkan buah kebenaran yang memberi damai sejahtera kepada mereka yang telah dilatih oleh didikan itu.

 

1 Petrus 1:6 (BIMK)  Karena itu hendaklah kalian bersuka hati, meskipun sekarang untuk sementara waktu kalian harus menjadi sedih karena kalian mengalami bermacam-macam cobaan.

 

Jalanilah proses yang diijinkan terjadi bersama TUHAN, karena sesuatu yang pasti bahwa TUHAN tetap menyertai kita dalam setiap kerumitan kehidupan.

Mazmur 145:14 (BIMK)  TUHAN menolong orang yang dalam kesusahan, Ia menegakkan orang yang tertunduk.

 

Saat kita mati bagi diri sendiri; TUHAN lagi memurnikan kita untuk menjadi bejana kemuliaan-NYA dan mempersiapkan kita untuk kepentingan besar kerjaan ALLAH.

Yohanes 12:28 (TB)  Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

 

Amin.

Proses Allah dalam Hidup Kita - Part 1

 Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Efesus 1 : 3 - 14


Kekayaan kita bukanlah sekedar harta duniawi tetapi kekayaan kita adalah harta sorgawi yang disediakan TUHAN YESUS bagi kita.


4 proses menikmati berkat Allah

Setiap proses dalam kehidupan kita, Allah memiliki tujuan-tujuan khusus.

1. Kita dipilih

     Efesus 1 : 4

Kita dipilih bukan karena kita orang baik, tetapi tujuan besar Allah memilih kita agar kita menjadi Kudus dan tidak bercacat.


2. Kita ditentukan

     Efesus 1 : 5

Setelah kita dipilih maka ALLAH menetapkan kita (ditentukan posisi) sebagai Anak Allah.

Posis sebagai ahli waris


3. Kita ditebus

     Efesus 1 : 7

Setelah dipilih dan ditetapkan, maka kita harus ditebus sehingga tidak ada lagi yang mempersoalkan posisi kita sebagai ahli waris kerajaan Sorga

- Pengampunan dosa (ayat 7)

- kita diberi hikmat (ayat 8)

- hidup dalam kesatuan (ayat 9 - 10)

- mendapat bagian dalam kerjaan Allah (ayat 11)


4. Kita dimeteraikan

    Efesus 1 : 13

Dimeteraikan, maka secara hukum kita telah disahkan dan berhak menikmati hak-hak kita sebagai anak Allah.

- menjadi tanda milik Allah

- memuji kemuliaan Allah


Ingat bahwa semua ini tidak ada andil dari kemanusiaan kita, tetapi ini adalah mutlak inisiatif ALLAH dalam karya penyelamatan

Manusia hanya diberi hak untuk merespon.

Efesus 2 : 8 - 9


Minggu, 23 Agustus 2020

Kemurnia HATI - Part 9

Tuhan Yesus BERDUKA & MARAH

Markus 3 : 1 - 6

Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

 

Berusahalah untuk kehidupan kita menjadi berkat bagi semua orang, tetapi ingat bahwa tidak semua orang menyukai apa yang kita lakukan untuk memberkati orang lain.

 

Ada 3 CIRI kehidupan manusia yang akan kita pelajari dari Perikop Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat yang membuat Tuhan Yesus BERDUKA & MARAH

 

Markus 3:2 (TB)  Mereka mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang itu pada hari Sabat, supaya mereka dapat mempersalahkan Dia.

1. Mencari Kesalahan

Pengamatan yang dilakukan bukan untuk mengambil keteladan positif sebagai agen perubahan, tetapi berusaha mencari kesalahan orang, sekalipun hal itu merupakan perbuatan MEMANUSIAKAN MANUSIA.

 

Terkadang perbuatan baik kita dianggap salah karena pandangan NORMA yang terbangun di MASYARAKAT lalu dibungkus manis dengan dalil ETIKA.

 

Markus 3:2 (BIMK)  Di situ ada orang-orang yang mau mencari kesalahan Yesus, supaya bisa mengadukan Dia. Jadi mereka terus memperhatikan Dia apakah Ia akan menyembuhkan orang pada hari Sabat.

Fakta adalah PERBUATAN KEMANUSIAAN, yang menjawab kebutuhan manusia - hak kesehatan, namun perbuatan ini nampak salah dimata orang FARISI.

Kenapa?

Karena disejajarkan dengan NORMA SOSIAL RELIGIUS pada saat itu - yaitu HARI SABAT.

 

Terkadang dalam kehidupan bermasyarakat, ada orang-orang yang menyampingkan nilai-nilai kemanusiaan untuk mendapatkan (1) saja kesalahan kita.

 

Pengaplikasian NORMA tanpa mempertimbangkan unsur KEMANUSIA dalam menjawab hak kemanusiaan, membuat kita KEHILANGAN KEPEKAAN SOSIAL sehingga yang ada adalah mencari kesalahan orang lain dan dapat menjadikannya sebagai bahan aduan (laporan) pelanggaran norma maupun etika.

 

Markus 3:4 (TB)  Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja.

2. Penerapan STANDAR GANDA.

Lukas 14:5 (TB)  Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"

Penerapan standar ganda terkadang kita temukan dalam kehidupan keseharian kita, bahkan di dalam organisasi gereja.

Berusaha menerapkan aturan yang satu untuk orang lain dan menyampingkan aturan yang satu untuk mengamankan posisi kita.

 

Aturan tidak pernah berlaku standar ganda.

Hukum (aturan) adalah PEMBAHARU SOSIAL, karena itu dalam tatanannya selalu absolut namun memiliki NILAI KEMANUSIAAN.

Terkadang dalam menjawab pemenuhan hak hidup manusia, kita dituntut untuk keluar dari kebiasaan atau kelasiman.

 

Yesus melakukan itu.

Bukan karena YESUS tahu bahwa ada standar ganda dalam penerapan hukum atau norma atau etika dalam kehidupan masyakarat terutama bagi para pemuka agama (orang Farisi), tetapi yang Yesus kedepankan adalah HAK HIDUP MANUSIA - NILAI KEMANUSIAAN.

 

"Manakah yang diperboleh........, berbuat baik atau........"

Keberanian ini terkadang merupakan ancaman bagi orang-orang yang selama ini menganggap bahwa merekalah ukuran norma dan etika berkehidupan itu.

 

Markus 3:6 (TB)  Lalu keluarlah orang-orang Farisi dan segera bersekongkol dengan orang-orang Herodian untuk membunuh Dia.

3. Persekongkolan JAHAT

¹Mencari kesalahan - mengumpulkan fakta, ²mensejajarkan dengan standar etika atau norma atau hukum - Penerapan Standar Ganda, ³melakukan persekongkolan; merupakan piramida dari seseorang atau kelompok yang tidak menyukai seseorang atau kelompok tertentu dengan TUJUAN yang JELAS yakni PEMBUNUHAN (Pembunuhan Karakter, Pembunuhan Karunia, Pembunuhan Ekonomi bahkan mungkin Pembunuhan Fisik)

 

Apakah kita tidak boleh mencari fakta, mengkaitkan dengan hukum dan membangun kemitraan? Jawabannya sangat boleh tetapi standar ukuran kita adalah MOTIVASI dibalik semuanya itu. Apakah ini pekerjaan yang lahir dari KEMURNIAN HATI atau kesempatan untuk menjatuhkan seseorang.

 

Markus 3:5 (TB)  Ia berdukacita karena kedegilan mereka dan dengan marah Ia memandang sekeliling-Nya kepada mereka lalu Ia berkata kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka sembuhlah tangannya itu.

Tuhan Yesus akan berurusan serius dengan karakter orang-orang seperti di atas.

 

Tuhan Yesus berdukacita dan marah karena kedegilan hati yang ditunjukan manusia melalui:

¹ Suka mencari kesalahan orang lain,

² Menerapkan Standar Ganda, dan

³ Bersekongkol dalam kejahatan.

 

Pertanyaan refleksi.

Dimanakah posisi kita?

  1. Sebagai orang yang melakukan kebaikan ataukah
  2. Sebagai orang yang masuk dalam bilangan Kaum Farisi.

 

Semoga kita bukan orang yang masuk kategori kelompok ke (2) tetapi kita berada di kategori kelompok (1).

 

Jika kita berada ke kelompok (1), maka janganlah kita membenci dan sakit hati tatkala dalam perjalanan kehidupan kita ada banyak bilangan kelompok (2) yang berusaha menghancurkan kita. Dan jika kita berada pada bilangan kelompok (2), mari kita bertobat dan memulai sesuatu yang baru bersama dengan TUHAN dalam kemurnian hati.

 

Kemurnian hati akan menjaga kita; karena saatnya semua yang kita kerjakan di muka bumi ini akan dibuka secara terang benderang dalam penghakiman TUHAN.

 

Hidup ini bukan untuk mencari kesalahan orang lain, tapi MENJADI BERKAT bagi SEMUA ORANG.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Amin

Minggu, 19 Juli 2020

GAIRAH IMAN


Roma 1 : 16 - 17
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Kehidupan hari-hari ini diperhadapkan dengan situasi yang sulit, baik secara sosial, ekonomi maupun psikis.
Interaksi sosial berjemaatpun menjadi pergumulan tersendiri.

Pandemi CoVid19 membuat banyak keterbatasan dalam setiap aspek, namun apakah ini juga berdampak pada persoalan religius kita?

Kita telah berdoa agar pandemi ini berakhir, namun angka baik secara nasional maupun Papua belum berada pada puncak epidemi.
Kehidupan di era Relaksasi PSBB maupun New Normal masih menjadi sebuah kekuatiran tersendiri dalam menjalani kehidupan secara sosial.

Kondisi ini, seharusnya mendorong kita untuk bergairah dalam kehidupan rohani kita, karena yang menggairahkan kehidupan kita tidak ditentukan oleh situasi tetapi  KEPERCAYAAN KITA kepada YESUS.

GAIRAH IMAN, seharusnya mendorong kita untuk terus menjaga NYALA API KEROHANIAN KITA agar TIDAK MENJADI PADAM dan MEMBANGUNKAN KITA DARI TIDUR ROHANI YANG BERKEPANJANGAN.
Efesus 5 : 14 - 15

Roma 1 : 17
Kita hidup karena IMAN
Hal ini mengindikasikan bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang berada dalam naungan YANG MAHA KUASA (Pemeliharaan TUHAN)

Jika kita memahami hal ini, maka kekristenan kita adalah kekristenan yang bercahaya; kekeristenan yang menerangi kehidupan suram saat ini.

🔸 Gairah iman, memadamkan semua ketakutan kita, karena hidup kita telah diatur oleh TUHAN
Mazmur 37 : 23

🔸 Gairah iman, menghilangkan semua kekuatiran kita, karena TUHANlah yang memelihara kehidupan kita.
Mazmur 23 dan Matius 6 : 31 - 32

🔸 Gairah iman, akan mendorong kita menjadi saluran berkat bagi setiap orang yang berada di sekeliling kita.
Kisah orang Samaria.
Lukas 10 : 33

Alasan kita bergairah dalam iman melalui situasi saat ini karena:
Roma 1 : 16.
Injil adalah KEKUATAN ALLAH yang MENYELAMATKAN.

Kalau kita menyadari bahwa ALLAH kita sanggup menyelamatkan kita dari situasi terburuk, maka yang ada adalah KETEGUHAN IMAN.
Daniel 3 : 16 - 17.

Orang BENAR HIDUP karena IMAN.
Kita telah dibenarkan oleh PENGORBANAN TUHAN YESUS, maka saat ini kita tunjukan IMAN kita kepada dunia dengan cara BERPENGHARAPAN KEPADA YESUS dan TERUS MENGANDALKAN YESUS.
Kolose 2 : 6 - 7.

Tuhan Yesus memberkati.

Kekuatan Kebaikan


Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Allah ingin kita merespon segala sesuatu yang terjadi dalam setiap aspek kehidupan SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN.

Berat memang, tetapi sebagai orang KRISTEN, karakter YESUSlah yang harus kita kedepankan.

Ada 3 HAL dari KEBAIKAN yang akan kita pelajari dihari ini:

1. Jangan berpura-pura.
Ada banyak kepura-puraan yang terjadi dalam dunia ini, sebagai sebuah pencitraan semata.
Tuhan Yesus tidak menginginkan orang kristen berpura-pura dalam melakukan kebiakan, karena kepura-puraan dalam KBBI adalah KEMUNAFIKAN.

Alkitab memerintahkan kita untuk membuang segala macam kemunafikan
(1 Petrus 2 : 1), karena orang yang hidup dengan kemunafikan tidak mendapat tempat di Sorga (Matius 24 : 51)
🔸 Jangan berpura-pura dalam melakukan yang baik
🔸 Jangan berpura-pura dalam saling mengasihi
🔸 Jangan berpura-pura dalam memberi hormat

2. Tetap semangat dalam pelayanan.
Tidak ada satu kondisipun yang akan menjadi penghalang untuk kita melayani (Roma 8 : 35 dan Habakuk 3 : 17 - 19)
🔸 Melayani dalam sukacita
🔸 Melayani dalam doa
🔸 Melayani dalam pemberian dan tumpangan
(Matius 25 : 40)

Pelayanan kita kepada sesama tanpa kepura-puraan adalah cara untuk MELAYANI TUHAN.

3. Hiduplah berdamai dengan semua orang.
Harus disadari bahwa kita ini adalah utusan Sorgawi, sebagai seorang utusan maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mempromosikan pola kerjaan sorgawi dalam perutusan kita.
🔸 Memberkati orang yang menyakiti kita
🔸 Jangan menganggap bahwa kita ini PANDAI
🔸 Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan
🔸 Lakukan apa yang baik bagi semua orang

Gereja terpanggil menjadi GARAM dan TERANG DUNIA dalam kehidupan bermasyarakat, maka sudah sepatutnya GEREJA menjadi PANUTAN dalam memanisfestasikan karya ALLAH.
Gereja harus mewarnai kehidupan bermasyarakat dengan model KERJAAN SORGA, sehingga tercipta kedamaian dan kerukunan.

Roma 12 : 21
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan KEBAIKAN.

Situasi saat ini, menjadi kesempatan untuk kita menunjukan KEBIAKAN tanpa KEMUNAFIKAN sehingga dunia melihat KASIH KRISTUS.

Menjadi Gereja yang memberkati.
Tuhan Yesus memberkati semua kita; dan oleh kekuatan ROH KUDUS, kita semua dapat menerapkan kebenaran FIRMAN TUHAN untuk mendatangkan kebaikan dan sukacita bagi sesama kita serta membawa kemuliaan bagi TUHAN kita YESUS KRISTUS.

Amin.

Kemurnian HATI - Part 8


Self Assessment
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Mazmur 24:3 (TB)  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

Penilaian diri berkaitan dengan keberadaan kita di hadapan ALLAH, menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik kita.

Mazmur 24:1-2 (TB)
1 Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
  1. KOGNITIF
Bagaimana pengetahuan kita mengenai TUHAN kita? Sejauh mana pengetahuan kita terhadap TUHAN kita mempengaruhi perubahan kehidupan kita, dan berdampak pada kehidupan kekekalan?

Hosea 4:6 (VMD)  Bangsa-Ku binasa karena kurang pengetahuan. Kamu tidak mau belajar. Aku akan menolak engkau menjadi imam bagi-Ku; engkau telah melupakan Taurat Allah, jadi Aku akan melupakan anak-anakmu.

Keengganan kita untuk terus belajar mengenal TUHAN kita merupakan malapetaka bagi kehidupan kita.

Mazmur 24:4 (TB)  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
  1. Afektif.
Apakah kita sudah jujur dengan hati kita sendiri? Ataukah ada banyak hal yang kita berusaha manipulatif untuk dilihat rohani?

Orang yang jujur dengan hati dan perasaannya, akan mendorong dirinya untuk selalu bertindak asertif dalam hidupnya dan menjaga jalannya untuk tidak melukai orang lain.

Kejadian 39:9 (VMD)  Tuanku telah membuat aku sama dengan dia dalam rumahnya. Aku tidak harus mengadakan hubungan suami istri dengan istrinya. Hal itu salah. Itu dosa terhadap Allah.”

Orang jujur dengan hati dan perasaan, akan tahu mana yang salah dan mana yang benar, bahkan mengukur segala sesuatu dengan KEKUDUSAN ALLAH.

Mazmur 24:4 (FAYH)  Hanyalah orang yang tangan dan hatinya bersih, yang tidak melakukan penipuan dan tidak mengucapkan dusta.
  1. Psikomotorik.
Apakah tangan (ketrampilan) kita menjadi daya guna untuk kemuliaan TUHAN? Kognitif dan afektif kita sudah seharusnya terlihat dalam psikomotorik kita.

Point 3 ini terkadang terlupakan dalam kehidupan kita, padahal ketrampilan kita sangat dibutuhkan dalam kehidupan berjemaat dan berorganisasi.
Jangan pernah tergoda untuk memanipulatif pekerjaan kita dihadapan manusia karena apa yang tersembunyi dalam hati akan terpancar dalam tindakan.

3 hal ini, adalah bagian yang tidak bisa terlepas dalam kehidupan manusia untuk menjawab tantangan "siapakah yang boleh"
Cara sederhana untuk menilai diri kita adalah JUJUR dengan DIRI SENDIRI, memahami kelebihan dan keterbatasan kita, lalu berani mengambil langkah pembenahan.

"Lebih baik malu dengan diri sendiri di hadapan TUHAN daripada malu dihadapan orang lain."


Kemurnian HATI - Part 7


Tetap pada POSISImu
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Bilangan 12:5-7 (TB)
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 

Pemahaman sederhana untuk menjaga posisi hati kita dalam kemurnian adalah MENGETAHUI POSISI kita dalam PANGGILAN ALLAH.

Saya tidak bisa memaksanakan diri saya untuk berada di tempat seseorang, kalaupun saya memaksa saya berada di sana, maka pencapaian saya tidak seperti yang TUHAN inginkan bagi saya. Bahkan mungkin di mata TUHAN saya adalah PEMBERONTAK.

Bilangan 12 : 1 - 16
Mengajarkan kepada kita bahwa tiap orang sudah diatur oleh TUHAN posisinya masing-masing untuk mencapai rencana ALLAH yang besar.
Tuhan telah menempatkan HARUN, MIRYAM dan MUSA pada posisi dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga menghadirkan keseimbangan.

Memang di sadari bahwa terkadang kita tergoda untuk berada di posisi si A karena kita mengukurnya dengan posisi kita.

Bilangan 12:1 (VMD)  [Miryam dan Harun Mengkritik Musa] Miryam dan Harun berbicara menentang Musa. Mereka mengkritiknya karena ia menikah dengan perempuan Etiopia.
  1. Melihat PELUANG
Banyak orang melihat peluang (titik lemah) lalu kemudian menggunakannya sebagai bahan untuk mengkritisi.
Inilah saatnya.

Tidak salah kita mengkritisi pemimpin (atau orang lain di sekitar kita) tetapi bukan karena sebuah peluang yang telah kita menantikannya.
Kritik yang menjurus "menentang" adalah sebuah cara halus melakukan pemberontakan yang menjurus kepada penglenseran "otoritas"

Terkadang dalil yang kita gunakan dapat diterima oleh logika dan dapat dibenarkan, tetapi motivasi penyerta yang membedakan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang salah baik dihadapan manusia maupun TUHAN.

Bilangan 12:2 (VMD)  Mereka berkata, “TUHAN berbicara kepada umat melalui Musa, tetapi bukan hanya melalui dia. TUHAN juga berbicara melalui kita.” Ia mendengar hal itu.
  1. Menganggap BISA.
Hal ini baik untuk memotivasi kita dalam pencapaian, namun terkadang hal ini bagian dari ketidak sukaan kita kepada seseorang yang dipercaya.

Memang benar bahwa TUHAN bisa berbicara melalui siapa saja, jangankan manusia; batupun TUHAN bisa menggunakan untuk memuji-NYA.
Namun yang harus di sadari bahwa, setiap orang memiliki porsinya masing-masing di hadapan ALLAH.

Jika kita tidak menjaga KEMURNIAN HATI kita, maka hal-hal yang sebenarnya baik akan menjadi salah di mata TUHAN.

Dampak dari hal ini adalah KEMARAHAN TUHAN.
Bilangan 12 : 4 - 9

Refleksi Pribadi.
Menyadari Tuhan sangat berurusan serius dengan kepicikan kita dalam mensabotase posisi orang lain maka saya berusaha untuk mengetahui posisi saya di mata TUHAN dan melaksanakannya.

Jika TUHAN menempatkan saya sebagai HARUN atau MIRYAM, maka tanggung jawab saya adalah MENOPANG MUSA.
Jika TUHAN menempatkan saya sebagai MULUT maka saya tidak boleh memaksa hasrat saya untuk menjadi kaki.

Tetap mensyukuri posisi yang sudah TUHAN berikan, serta terus melakukan fungsi dan tanggung jawab sebagai tanggung jawab moral di hadapan TUHAN, tanpa memperdebatkan kenapa saya di posisi ini dan dia di posisi itu.

Doa.
Tuhan Yesus, terima kasih untuk posisi yang sudah dipercayakan kepada saya saat ini, mampukan saya untuk melakukannya sesuai keinginan TUHAN agar tercipta keseimbangan, dan ROH KUDUS selidiki hati saya akar terus murni terhadap orang lain dengan posisi yang sudah TUHAN berikan kepada mereka.
Amin.

Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...