Selasa, 28 Juli 2015

PAPUA itu KITA

PAPUA adalah KITA
KITA adalah PAPUA
#SavePapuA


Ada banyak orang melihat Papua dari sisi MEREKA tetapi tidak melihat Papua dari PAPUA secara utuh. Sehingga mengedentikan Papua dengan KEKERASAN.
Papua adalah ISTANA DAMAI bagi INDONESIA, dan tidak ada sedikirpun NIAT ORANG-ORANG yang HIDUP di Papua untuk membangun konflik.
Ada banyak kisah kebersamaan antara umat beragama yang terbangun untuk mengeratkan kebersamaan dalam keberagaman iman.

Kalian yang diluar Papua tidak pernah tahu, bagaimana kami di Papua membangun nilai silaturahmi dan kebersamaan dalam menjaga keharmonisan umat beragama.
Aku Kristen Papua
Aku Muslim Papua
Dan masih banyak aku lagi.......
Tapi tahukah kalian diluar sana, bahwa dalam kebersamaan kami "bukan akunya" tetapi kebersamaan kami.
Duduk bersama semeja menikmati hidangan diwaktu idulfitri
Duduk bersama semeja menikamti hidangan diwaktu natal
Semua tanpa mengedepankan akunya tetapi PAPUA yang adalah ISTANA DAMAI.
Tahukah kamu yang diluar sana, bahwa dalam beberapa hal Papua coba digoyangkan oleh provokator dari luar untuk menghancurkan Papua damai dengan isu Agama, tapi tahukah kamu bahwa karena kebersamaan semua itu dapat dihindari.
Tahukah kamu di luar sana, bahwa kami di Papua adalah CINTA DAMAI?
Tahukah kamu bahwa saat Merauke dicanangkan sebagai kota Hati Kudus Yesus, orang Muslim tidak melarangnya walau mayoritas masyarakat Kab. Merauke adalah Muslim namun semua karena saling menghargai.
Karena kami CINTA DAMAI.

Jangan pernah melihat kami dari cara pandang kamu, tetapi lihat kami dari keutuhan kehidupan kami.
Papua adalah ISTANA DAMAI.
Pernahkah kalian mengerti dan memahami kenapa ada PERNYATAAN yang beberapa waktu lalu beredar di MEDSOS bergambar orang nomor 1 di Papua.
"Di Aceh, orang Papua tidak bisa membangun Gereja"
TETAPI
"Di Papua orang Aceh bisa membangun Mesjid"
Karena Papua adalah INDONESIA Sesungguhnya.

Jangan pernah menghidupi sistem PENJAJAHAN BELANDA dengan cara ADU DOMBA untuk menghancurkan keharmonisan kami. Karena kami adalah Papua.




MEMANG Papuaku adalah LAHAN EMPUK BERITA dan MEMILIKI SENSASIONAL TINGGI untuk diberitakan.......
Sayangnya banyak BERITA yang di MUAT SECARA NASIONAL baik melalui Media Cetak, Media Elektronik dan Media Online tidak dari sebuah kebenaran penuh, sehingga lahirlah STIGMA terhadap Papua.
Pemberitaan yang hanya sepotong-sepotong sehingga membangun paradigma negatif terhadap Papua secara Nasional adalah bagian dari PEMBUNUHAN.
Banyak korban dari pelanggaran hak-hak orang Papua tidak pernah terekspos bahkan tidak terselesaikan sebagai bagian dari pengakuan negara terhadap Papua.

Papua.....
Deritamu kapan kan berakhir.
Saat kau berteriak karena kedinginan tiada seorangpun berbicara secara nasional untuk memberikan sebuah selimut
Sehingga kau menghembuskan nafasmu dalam kedinginan.
Saat kau kelaparan......
Semua terlupakan bahkan nyawamu terenggut diatas kelimpahan emasmu.
Saat HIV dan AIDS merajalela dibumimu nan indah....
Kau dipersalahkan dengan dalil itu perilakumu.

Tiada yang bersuara....
Semua diam membisu
Membiarkanmu berjuang sendiri.
Kini
Disaat kau melakukan sedikit kesalahan......
Nasional melihatmu sebagai penjahat yang harus dihukum
Bahkan tanpa bertanya
Kenapa?

Kau dilirik bukan untuk dihiasi
Namun kau dilirik untuk dikuras........
Terkadang kau menangis
Dan berusaha mengungkapkan penderitaanmu
Tapi
Kau dibungkam dengan dalil politik
Saat kau berusaha berlari tuk mensejajarkan dirimu dengan warga bangsa
Kau dihadang dan dibiarkan terkebelakang

Papua.
Kau terindah dalam stigma dan diskriminasi.
Kau terlupakan namun dikuasai.
Inilah Papuaku yang kini terluka.




Namun Papua CINTA Damai
Sejak dulu, orang Papua tidak pernah membakar Tempat Ibadah.
Kerikil kecil Tolikara menjadikan Papua sunami hujatan sebagai wilayah yang tidak toleran, namun bagi Papua kerikil kecil ini tidak pernah melunturkan kekerabatan umat beragama yang sudah terbangun selama ini.
Bahkan kerikil ini mendorong semua masyarakat yang ada di Papua untuk merapatkan barisan dalam kebersamaan terajut indah melukiskan nuansa kasih keberagaman iman, sebagai Papua sona damai.

Dalam merajut kedamaian, ada banyak kerikil yang berusaha meretakkan kedamaian itu dengan banyak kebohongan.
Kebohongan, pembiaran dan pembodohan berusaha merusak kedamaian Papua yang dilakukan secara sistimatik, namun kedamaian dalam kekerabatan itulah menjadi fondasi kuat interaksi sosial.

Papua
Surga kecil yang turun ke bumi.
Sebuah kiasan yang merujuk pada pola kehidupan bermasyarakat di Papua.
Surga adalah kedamaian dan kesukacitaan.
Namum kini disurga itu ada tangisan ibu kehilangan anak.
Tangisan keluarga kehilangan tempat berteduh dari hujan dan panas
Tangisan karena kedinginan yang bermuara maut.
Namun
Papua tetap surga kecil yang menjanjikan kedamaian bagi setiap orang yang hidup di dalamnya.
Hari ini.

Duduk bersama tokoh lintas agama merajut kembali harapan menciptakan Papua sona damai "KASIH MENEMBUS SEGALA PERBEDAAN"
Dari kota kecil di Ujung Timur Indonesia, tempat matahari terbit dua jam lebih duluan dari ibu kota Negara, kami mengirimkan PESAN KASIH MENEMBUS SEGALA PERBEDAAN" sebagai wujud CINTA KASIH SESAMA UMAT.
Papua adalah kedamaian.
Dalam slogan kota Merauke Izakod bekai, Izakod kai (satu hati satu tujuan) kami tokoh agama berkomitmen untuk menciptakan kedamaian dan menjaga umat untuk tidak terprovokasi dengan berita-berita yang memojokan Papua dan juga koment-koment di medsos.

Kami mengirimkan pesan perdamaian yang jauh dari kemunafikan dan kepentingan karena kami mencintai kedamaian.

Perenungan
disaat Indonesia membiarkan Sorga Kecil tercabik.

 


Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...