Minggu, 19 Juli 2020

GAIRAH IMAN


Roma 1 : 16 - 17
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Kehidupan hari-hari ini diperhadapkan dengan situasi yang sulit, baik secara sosial, ekonomi maupun psikis.
Interaksi sosial berjemaatpun menjadi pergumulan tersendiri.

Pandemi CoVid19 membuat banyak keterbatasan dalam setiap aspek, namun apakah ini juga berdampak pada persoalan religius kita?

Kita telah berdoa agar pandemi ini berakhir, namun angka baik secara nasional maupun Papua belum berada pada puncak epidemi.
Kehidupan di era Relaksasi PSBB maupun New Normal masih menjadi sebuah kekuatiran tersendiri dalam menjalani kehidupan secara sosial.

Kondisi ini, seharusnya mendorong kita untuk bergairah dalam kehidupan rohani kita, karena yang menggairahkan kehidupan kita tidak ditentukan oleh situasi tetapi  KEPERCAYAAN KITA kepada YESUS.

GAIRAH IMAN, seharusnya mendorong kita untuk terus menjaga NYALA API KEROHANIAN KITA agar TIDAK MENJADI PADAM dan MEMBANGUNKAN KITA DARI TIDUR ROHANI YANG BERKEPANJANGAN.
Efesus 5 : 14 - 15

Roma 1 : 17
Kita hidup karena IMAN
Hal ini mengindikasikan bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang berada dalam naungan YANG MAHA KUASA (Pemeliharaan TUHAN)

Jika kita memahami hal ini, maka kekristenan kita adalah kekristenan yang bercahaya; kekeristenan yang menerangi kehidupan suram saat ini.

🔸 Gairah iman, memadamkan semua ketakutan kita, karena hidup kita telah diatur oleh TUHAN
Mazmur 37 : 23

🔸 Gairah iman, menghilangkan semua kekuatiran kita, karena TUHANlah yang memelihara kehidupan kita.
Mazmur 23 dan Matius 6 : 31 - 32

🔸 Gairah iman, akan mendorong kita menjadi saluran berkat bagi setiap orang yang berada di sekeliling kita.
Kisah orang Samaria.
Lukas 10 : 33

Alasan kita bergairah dalam iman melalui situasi saat ini karena:
Roma 1 : 16.
Injil adalah KEKUATAN ALLAH yang MENYELAMATKAN.

Kalau kita menyadari bahwa ALLAH kita sanggup menyelamatkan kita dari situasi terburuk, maka yang ada adalah KETEGUHAN IMAN.
Daniel 3 : 16 - 17.

Orang BENAR HIDUP karena IMAN.
Kita telah dibenarkan oleh PENGORBANAN TUHAN YESUS, maka saat ini kita tunjukan IMAN kita kepada dunia dengan cara BERPENGHARAPAN KEPADA YESUS dan TERUS MENGANDALKAN YESUS.
Kolose 2 : 6 - 7.

Tuhan Yesus memberkati.

Kekuatan Kebaikan


Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Allah ingin kita merespon segala sesuatu yang terjadi dalam setiap aspek kehidupan SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN.

Berat memang, tetapi sebagai orang KRISTEN, karakter YESUSlah yang harus kita kedepankan.

Ada 3 HAL dari KEBAIKAN yang akan kita pelajari dihari ini:

1. Jangan berpura-pura.
Ada banyak kepura-puraan yang terjadi dalam dunia ini, sebagai sebuah pencitraan semata.
Tuhan Yesus tidak menginginkan orang kristen berpura-pura dalam melakukan kebiakan, karena kepura-puraan dalam KBBI adalah KEMUNAFIKAN.

Alkitab memerintahkan kita untuk membuang segala macam kemunafikan
(1 Petrus 2 : 1), karena orang yang hidup dengan kemunafikan tidak mendapat tempat di Sorga (Matius 24 : 51)
🔸 Jangan berpura-pura dalam melakukan yang baik
🔸 Jangan berpura-pura dalam saling mengasihi
🔸 Jangan berpura-pura dalam memberi hormat

2. Tetap semangat dalam pelayanan.
Tidak ada satu kondisipun yang akan menjadi penghalang untuk kita melayani (Roma 8 : 35 dan Habakuk 3 : 17 - 19)
🔸 Melayani dalam sukacita
🔸 Melayani dalam doa
🔸 Melayani dalam pemberian dan tumpangan
(Matius 25 : 40)

Pelayanan kita kepada sesama tanpa kepura-puraan adalah cara untuk MELAYANI TUHAN.

3. Hiduplah berdamai dengan semua orang.
Harus disadari bahwa kita ini adalah utusan Sorgawi, sebagai seorang utusan maka sudah menjadi kewajiban kita untuk mempromosikan pola kerjaan sorgawi dalam perutusan kita.
🔸 Memberkati orang yang menyakiti kita
🔸 Jangan menganggap bahwa kita ini PANDAI
🔸 Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan
🔸 Lakukan apa yang baik bagi semua orang

Gereja terpanggil menjadi GARAM dan TERANG DUNIA dalam kehidupan bermasyarakat, maka sudah sepatutnya GEREJA menjadi PANUTAN dalam memanisfestasikan karya ALLAH.
Gereja harus mewarnai kehidupan bermasyarakat dengan model KERJAAN SORGA, sehingga tercipta kedamaian dan kerukunan.

Roma 12 : 21
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan KEBAIKAN.

Situasi saat ini, menjadi kesempatan untuk kita menunjukan KEBIAKAN tanpa KEMUNAFIKAN sehingga dunia melihat KASIH KRISTUS.

Menjadi Gereja yang memberkati.
Tuhan Yesus memberkati semua kita; dan oleh kekuatan ROH KUDUS, kita semua dapat menerapkan kebenaran FIRMAN TUHAN untuk mendatangkan kebaikan dan sukacita bagi sesama kita serta membawa kemuliaan bagi TUHAN kita YESUS KRISTUS.

Amin.

Kemurnian HATI - Part 8


Self Assessment
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Mazmur 24:3 (TB)  "Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus?"

Penilaian diri berkaitan dengan keberadaan kita di hadapan ALLAH, menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik kita.

Mazmur 24:1-2 (TB)
1 Mazmur Daud. TUHANlah yang empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya.
2 Sebab Dialah yang mendasarkannya di atas lautan dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
  1. KOGNITIF
Bagaimana pengetahuan kita mengenai TUHAN kita? Sejauh mana pengetahuan kita terhadap TUHAN kita mempengaruhi perubahan kehidupan kita, dan berdampak pada kehidupan kekekalan?

Hosea 4:6 (VMD)  Bangsa-Ku binasa karena kurang pengetahuan. Kamu tidak mau belajar. Aku akan menolak engkau menjadi imam bagi-Ku; engkau telah melupakan Taurat Allah, jadi Aku akan melupakan anak-anakmu.

Keengganan kita untuk terus belajar mengenal TUHAN kita merupakan malapetaka bagi kehidupan kita.

Mazmur 24:4 (TB)  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.
  1. Afektif.
Apakah kita sudah jujur dengan hati kita sendiri? Ataukah ada banyak hal yang kita berusaha manipulatif untuk dilihat rohani?

Orang yang jujur dengan hati dan perasaannya, akan mendorong dirinya untuk selalu bertindak asertif dalam hidupnya dan menjaga jalannya untuk tidak melukai orang lain.

Kejadian 39:9 (VMD)  Tuanku telah membuat aku sama dengan dia dalam rumahnya. Aku tidak harus mengadakan hubungan suami istri dengan istrinya. Hal itu salah. Itu dosa terhadap Allah.”

Orang jujur dengan hati dan perasaan, akan tahu mana yang salah dan mana yang benar, bahkan mengukur segala sesuatu dengan KEKUDUSAN ALLAH.

Mazmur 24:4 (FAYH)  Hanyalah orang yang tangan dan hatinya bersih, yang tidak melakukan penipuan dan tidak mengucapkan dusta.
  1. Psikomotorik.
Apakah tangan (ketrampilan) kita menjadi daya guna untuk kemuliaan TUHAN? Kognitif dan afektif kita sudah seharusnya terlihat dalam psikomotorik kita.

Point 3 ini terkadang terlupakan dalam kehidupan kita, padahal ketrampilan kita sangat dibutuhkan dalam kehidupan berjemaat dan berorganisasi.
Jangan pernah tergoda untuk memanipulatif pekerjaan kita dihadapan manusia karena apa yang tersembunyi dalam hati akan terpancar dalam tindakan.

3 hal ini, adalah bagian yang tidak bisa terlepas dalam kehidupan manusia untuk menjawab tantangan "siapakah yang boleh"
Cara sederhana untuk menilai diri kita adalah JUJUR dengan DIRI SENDIRI, memahami kelebihan dan keterbatasan kita, lalu berani mengambil langkah pembenahan.

"Lebih baik malu dengan diri sendiri di hadapan TUHAN daripada malu dihadapan orang lain."


Kemurnian HATI - Part 7


Tetap pada POSISImu
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Bilangan 12:5-7 (TB)
5 Lalu turunlah TUHAN dalam tiang awan, dan berdiri di pintu kemah itu, lalu memanggil Harun dan Miryam; maka tampillah mereka keduanya.
6 Lalu berfirmanlah Ia: "Dengarlah firman-Ku ini. Jika di antara kamu ada seorang nabi, maka Aku, TUHAN menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan, Aku berbicara dengan dia dalam mimpi.
7 Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku. 

Pemahaman sederhana untuk menjaga posisi hati kita dalam kemurnian adalah MENGETAHUI POSISI kita dalam PANGGILAN ALLAH.

Saya tidak bisa memaksanakan diri saya untuk berada di tempat seseorang, kalaupun saya memaksa saya berada di sana, maka pencapaian saya tidak seperti yang TUHAN inginkan bagi saya. Bahkan mungkin di mata TUHAN saya adalah PEMBERONTAK.

Bilangan 12 : 1 - 16
Mengajarkan kepada kita bahwa tiap orang sudah diatur oleh TUHAN posisinya masing-masing untuk mencapai rencana ALLAH yang besar.
Tuhan telah menempatkan HARUN, MIRYAM dan MUSA pada posisi dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga menghadirkan keseimbangan.

Memang di sadari bahwa terkadang kita tergoda untuk berada di posisi si A karena kita mengukurnya dengan posisi kita.

Bilangan 12:1 (VMD)  [Miryam dan Harun Mengkritik Musa] Miryam dan Harun berbicara menentang Musa. Mereka mengkritiknya karena ia menikah dengan perempuan Etiopia.
  1. Melihat PELUANG
Banyak orang melihat peluang (titik lemah) lalu kemudian menggunakannya sebagai bahan untuk mengkritisi.
Inilah saatnya.

Tidak salah kita mengkritisi pemimpin (atau orang lain di sekitar kita) tetapi bukan karena sebuah peluang yang telah kita menantikannya.
Kritik yang menjurus "menentang" adalah sebuah cara halus melakukan pemberontakan yang menjurus kepada penglenseran "otoritas"

Terkadang dalil yang kita gunakan dapat diterima oleh logika dan dapat dibenarkan, tetapi motivasi penyerta yang membedakan dan menjadikannya sebagai sesuatu yang salah baik dihadapan manusia maupun TUHAN.

Bilangan 12:2 (VMD)  Mereka berkata, “TUHAN berbicara kepada umat melalui Musa, tetapi bukan hanya melalui dia. TUHAN juga berbicara melalui kita.” Ia mendengar hal itu.
  1. Menganggap BISA.
Hal ini baik untuk memotivasi kita dalam pencapaian, namun terkadang hal ini bagian dari ketidak sukaan kita kepada seseorang yang dipercaya.

Memang benar bahwa TUHAN bisa berbicara melalui siapa saja, jangankan manusia; batupun TUHAN bisa menggunakan untuk memuji-NYA.
Namun yang harus di sadari bahwa, setiap orang memiliki porsinya masing-masing di hadapan ALLAH.

Jika kita tidak menjaga KEMURNIAN HATI kita, maka hal-hal yang sebenarnya baik akan menjadi salah di mata TUHAN.

Dampak dari hal ini adalah KEMARAHAN TUHAN.
Bilangan 12 : 4 - 9

Refleksi Pribadi.
Menyadari Tuhan sangat berurusan serius dengan kepicikan kita dalam mensabotase posisi orang lain maka saya berusaha untuk mengetahui posisi saya di mata TUHAN dan melaksanakannya.

Jika TUHAN menempatkan saya sebagai HARUN atau MIRYAM, maka tanggung jawab saya adalah MENOPANG MUSA.
Jika TUHAN menempatkan saya sebagai MULUT maka saya tidak boleh memaksa hasrat saya untuk menjadi kaki.

Tetap mensyukuri posisi yang sudah TUHAN berikan, serta terus melakukan fungsi dan tanggung jawab sebagai tanggung jawab moral di hadapan TUHAN, tanpa memperdebatkan kenapa saya di posisi ini dan dia di posisi itu.

Doa.
Tuhan Yesus, terima kasih untuk posisi yang sudah dipercayakan kepada saya saat ini, mampukan saya untuk melakukannya sesuai keinginan TUHAN agar tercipta keseimbangan, dan ROH KUDUS selidiki hati saya akar terus murni terhadap orang lain dengan posisi yang sudah TUHAN berikan kepada mereka.
Amin.

Kemurnian HATI - Part 6


"Menggunakan Kesempatan"
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Matius 22:35-36 (TB)
35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"

Tidak ada yang salah bagi seseorang yang ingin menanyakan sesuatu, ada nasihat (pepatah) mengaatakan bahwa: malu bertanya, sesat di jalan. Maka untuk tidak tersesat, bertanyalah;
Namun yang salah dalam sebuah pertanyaan adalah MOTIVASI di balik pertanyaan tersebut.

Motivasi di balik pertanyaan orang Farisi:
Matius 22:34 (TB)  Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
  1. Ingin terlihat lebih PINTAR dari yang kelompok lain.
Orang Farisi mengetahui dari apa yang mereka dengar (bukan melihat) bahwa orang-orang Saduki telah dibungkamkan oleh YESUS dalam menjawab pertanyaan mereka.

Orang Saduki adalah rival orang Farisi dalam kehidupan sosial bangsa Yahudi (Israel) pada masa itu, sehingga mengetahui bahwa rivalnya sudah dibungkamkan, inilah kesempatannya untuk menunjukan kepada masyarakat umum, merekalah yang lebih berhikmat, lebih pintar dan dengan harapan pertanyaan mereka bisa membuat YESUS terlihat "bodoh" di hadapan mereka dan orang banyak.

Matius 22:35 (TB)  dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
  1. Keinginan untuk MENCOBAI.
Ada orang-orang tertentu yang suka mengajukan sebuah pertanyaan, bukan untuk mendapatkan jawaban yang mencerahkan tetapi untuk mencobai.

Sebagai seorang yang mendapatkan kesempatan melatih banyak orang dalam kegiatan-kegiatan pelatihan maupun seminar dan workshop, terkadang menemukan pribadi-pribadi seperti orang Farisi dalam kisah ini.
Tujuan pertanyaannya adalah untuk MENCOBAI bukan untuk mendalami sesuatu yang belum diketahui.

Orang Farisi dalam tatanan kehidupan beragama pada masa itu mendapat julukan sebagai AHLI TAURAT.
Ahli dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia:
  • Orang yang mahir, menguasai, paham sekali dalam suatu ilmu, orang yang memiliki kemampuan menelaah, menganalisa, menginterpretasi suatu ilmu.
  • Sangat mendalam dalam suatu ilmu.
Menilik dari arti kata ahli dalam KBBI dan mendudukannya pada predikat yang disandang oleh orang Farisi, maka sungguh menggelikan hati jika mereka tidak tahu "hukum manakan yang terutama dalam hukum taurat"

Matius 22:36 (TB)  "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
  1. Merendahkan
Kata awal yang dipakai adalah "Guru"
Penggunaan kata ini, bukan karena Orang Farisi menghargai posisi YESUS yang telah terbukti mengajar dengan baik kepada banyak orang dan sangat mencerahkan.

Terkadang dalam mengajukan pertanyaan, orang-orang tertentu menggunakan kata bermakna antonim.
Sapaan awal mereka sangat kontradiksi dengan motivasi pertanyaan mereka yang ingin mencobai YESUS.

Dalam ilmu konseling ada yang namanya perilaku non verbal "paralinguistis"
Di mana seorang klien mengungkapkan sesuatu dengan perpaduan verbal dan non verbal sehingga memiliki arti dan makna yang berbeda dari kata-kata yang terucapkan.

Kesimpulan.
  1. Tidak ada seorangpun dilarang untuk bertanya.
  2. Yang salah dalam bertanya adalah MOTIVASI PENYERTA di balik pertanyaan tersebut.

Dalam ayat-ayat selanjutnya, adalah JAWABAN YESUS.
Jawaban Yesus terhadap pertanyaan yang mencobai, mengajarkan kepada kita tentang KEMURNIAN HATI dalam mengajar.
Jawaban-jawaban yang kita berikan seharusnya MENCERAHKAN, bukan MENJATUHKAN, MEMOJOKAN apalagi MENYALAHKAN.

Kemurnian HATI - Part 5


Poros Kehidupan.
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Tanggung jawab terbesar kita dalam pertandingan iman di dunia adalah menjaga hati kita sebagai poros kehidupan agar terus terhubung dengan sang Pencipta
Amsal 20:27 (BIMK)  Hati nurani manusia merupakan terang dari TUHAN yang menyoroti seluruh batin.

Di areal inilah peperangan terbesar kita.
Apakah kita dapat memenangkan peperangan ini, ataukah kita kalah dan menjadi tawanan kegelapan.

Kita akan belajar untuk mempertahankan KEMURNIAN HATI kita di tengah-tengah kehidupan yang carut marut ini.

Mazmur 7:9 (FAYH)  Tumpaslah segala kejahatan, ya TUHAN, dan berkatilah semua orang yang sungguh-sungguh menyembah Allah karena Engkau adalah Allah yang adil, yang melihat jauh ke dalam hati manusia dan memeriksa semua niat dan pikiran mereka.
  1. TUHAN tahu apa yang tersembunyi di hati manusia
Kesadaran akan hal ini mendorong manusia untuk terus berada pada kehendak TUHAN, dan selalu menjaga kehidupannya agar bersih di mata TUHAN.
Mazmur 26:2 (IMB)  Selidikilah aku, ya YAHWEH, dan ujilah aku; murnikanlah batinku dan hatiku.

Dengan membuka hati untuk dituntun oleh Kuasa Roh Kudus, maka kita lagi mengatakan kepada TUHAN bahwa "aku tahu, Engkau tahu apa yang ada di hatiku" dan hal ini yang akan menjadi pagar dalam setiap gerak kehidupan kita.

Tuhan akan berurusan serius dengan kehidupan hati yang tidak murni.
Amsal 11:20 (AYT)  Orang yang bengkok hatinya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Dia berkenan kepada orang yang jalannya tidak bercela.


Mazmur 10:17 (TL)  Ya Tuhan! Engkau sudah mendengar kehendak orang yang lembut hatinya; Engkau meneguhkan hati mereka itu dan telingaMupun mendengar akan mereka itu,
  1. Tuhan membela orang yang lembut hati
Ketertindasan orang yang menjaga KEMURNIAN HATI, merupakan kesempatan bagi ALLAH untuk menunjukan kasih dan anugerah-NYA.
Mazmur 10:17 (FAYH)  TUHAN, Engkau mengetahui pengharapan orang-orang yang tertindas. Tentu Engkau mendengar jeritan mereka dan menghibur serta menolong mereka.

Mazmur 31:24 (FAYH)  Karena itu, besarkanlah dan beranikanlah hatimu kalau memang kamu berharap kepada TUHAN.
Kita tidak pernah takut menghadapi kehidupan ini karena kita menyadari bahwa PENOLONG kita tidak pernah membiarkan kita jatuh tergeletak oleh sebab itu Alkitab mengatakan kepada kita untuk besarkanlah dan beranikanlah hatimu, dan jalani hidup ini bersama TUHAN YESUS.

Amsal 2:10-11 (TB)
10 Karena hikmat akan masuk ke dalam hatimu dan pengetahuan akan menyenangkan jiwamu;
11 kebijaksanaan akan memelihara engkau, kepandaian akan menjaga engkau
  1. Hati adalah RUMAH HIKMAT
Ada begitu banyak cara yang dipergunakan oleh iblis untuk menarik kita keluar dari kasih Allah, ada begitu banyak ruang untuk terjadinya konflik dalam hidup kita, ada 101 masalah yang selalu silih berganti menghiasi hidup kita; maka sudah tentu kita membutuhkan HIKMAT.
Yakobus 3:16-18 (AYT)
16 Jika ada iri hati dan ambisi yang egois, di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
17 Hikmat yang datang dari atas, pertama-tama adalah murni, kemudian suka damai, lemah lembut, terbuka, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak membeda-bedakan, dan tidak munafik.
18 Buah kebenaran ditaburkan dalam damai oleh para pendamai.

Kemurnian hati merupakan istana hikmat yang memancarkan kedamaian dan kebaikan tanpa mencari keuntungan pribadi.


Amsal 4:23 (BIMK)  Jagalah hatimu baik-baik, sebab hatimu menentukan jalan hidupmu.
  1. Hati adalah KOMPAS KEHIDUPAN.
Banyak hal terjadi dimulai dari pergolakan hati yang mengalahkan logika. Hal ini terjadi karena hati adalah PELITA TUHAN.
Amsal 20:27 (TB)  Roh manusia adalah pelita TUHAN, yang menyelidiki seluruh lubuk hatinya.

Dalam terjemahan lain, HATI adalah sumber kehidupan.
Artinya bahwa jika kita ingin menikmati kehidupan yang berkemenangan maka kita harus serius menjaga sumber kehidupan tersebut.

Tidak ada seorangpun didunia ini, yang membiarkan orang lain mencuri harta yang merupakan sumber kehidupannya, begitupula dengan kehidupan kita.
Jangan pernah membiarkan hati kita dikuasai oleh sang PENCURI, tetapi berikanlah ruang kepada SUMBER KEHIDUPAN itu memerintah.

Refleksi.
Menyadari bahwa hati adalah POROS KEHIDUPAN di mana semuanya berawal dari sana, baik itu untuk sesuatu yang baik maupun yang buruk. Dan karena tidak ada seorangpun yang dapat menginterfensi keputusan hati kita bahkan TUHAN dalam KEMAHA KUASAAN-NYA memberikan kepada manusia KEHENDAK BEBAS.

Oleh sebab itu kitalah yang memutuskan, HATI yang adalah POROS KEHIDUPAN ini sebagai sumber kehidupan atau sumber kematian.

Mazmur 24:4 (TB)  "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.

Kemurnian HATI - Part 4


"MENJAGA MOTIVASI"
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Matius 20:11-12 (TB)
11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.


Kita tidak penah mencapai sesuatu jika kita tidak menjaga motivasi kita dalam berkarya.
Kegagalan terbesar pada diri kita dalam menjaga motivasi adalah mengukur diri kita dengan orang lain.

Matius 20:13 (FAYH)  "’Kawan, ’ sahut tuan itu kepada salah seorang pekerja itu, ‘saya tidak berbuat salah kepada Saudara! Bukankah Saudara sudah setuju untuk bekerja sehari penuh dengan upah satu dinar?
  1. Tidak memahami PROTOKOL
Orang-orang yang tidak memahami protokol kerja (aturan) selalu menempatkan kesalahan ada pada PEMIMPIN.

Saat kita memutuskan untuk berada disuatu tempat dalam melakukan sesuatu (berkarya) maka hal yang terbaik adalah memahami tatacara kerja dan produk hukum yang mengatur ruang lingkup kehidupan kita.

Pemahaman ini, akan menjaga motivasi kerja kita dalam bekerja (disiplin dan pencapaian)

Matius 20:14 (FAYH)  Terimalah uang itu dan pergilah. Semua pekerja saya bayar sama rata.
  1. Merasa diperlakukan TIDAK ADIL
Orang-orang yang merasa diperlakukan tidak, biasanya di dasari atas ukuran pribadi yang membandingkan dirinya dengan orang lain.

Saat merasa dipelakukan tidak adil tanpa melihat tujuan kerja dan visi pemimpin, maka akan mendorong seseorang untuk:
  1. Memberontak - bersungut
  2. Mengkambing hitamkan orang lain

Matius 20:15 (FAYH)  Apakah melanggar hukum jika saya mengeluarkan uang sendiri sekehendak hati saya? Patutkah Saudara marah sebab saya berbuat baik? ’
  1. Tidak ingin orang lain diberkati
Terkadang kita merasa iri dengan kebaikan yang diterima orang kain dan hati kita bergejolak; "kenapa harus dia, bukan saya"

Pahamilah bahwa setiap orang memiliki berkatnya tersendiri dan itu cukup untuk mengatasi kesusahannya.

Alkitab mengajarkan kepada kita untuk selalu MENJAGA HATI kita.
Amsal 4:23 (FAYH)  Yang terutama sekali, jagalah hatimu karena hatimu mempengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu.

Kekacauan biasanya terjadi, jika di dalam komunitas ada orang-orang yang bekerja tanpa memahami tata aturan lalu membangun opini negatif dengan dalil keadilan yang membungkus rapi rasa iri.
Kegagalan terbesar kita adalah GAGAL MENJAGA HATI - MOTIVASI.
Saat kita gagal menjaga hati kita; maka kita akan MENYERANG otoritas
Matius 20:11 (VMD)  Mereka menerimanya, tetapi kemudian mereka pergi kepada pemilik kebun itu untuk memprotesnya.

Refleksi
Sebagai orang rohani, maka sudah sepatutnya kita menjaga hati kita.
Merefleksikan diri (berkaca) terhadap ke 3 hal di atas dan belajar untuk jujur dengan diri sendiri adalah cara terbaik untuk kita menjaga kemurnian hati terhadap semua proses kehidupan yang kita jalani.

Lakukanlah apa yang harus menjadi tanggung jawab kita, dan biarkanlah orang lain melakukan apa yang harus menjadi tanggung jawabnya (bekerja sesuai TUPOKSI), dengan demikian maka kita lagi menjaga KEMURNIAN MOTIVASI kita.


Kemurnian HATI - Part 3


"Motivasi TERSELUBUNG"
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer

Matius 19:3 (TB)  Maka datanglah orang-orang Farisi kepada-Nya untuk mencobai Dia. Mereka bertanya: "Apakah diperbolehkan orang menceraikan isterinya dengan alasan apa saja?"


Farisi adalah sebuah kelompok orang bereligius di dalam YUDAISME.
Orang-orang yang memperjuangkan pengetahuan yang mendasar tentang TAURAT dan tradisi NENEK MOYANG.

Farisi yang arti harafiah adalah MEMISAHKAN diambil dari akar kata lehafrish, dan merupakan kelompok minoritas dalam YAHUDI, yang selalu berusaha menunjukan elektabilitas mereka di tengah kehidupan beragama.

Namun kata FARISI berasal dari bahasa Ibrani "P'RUSHIM" dari kata PERUSH"  yang berarti PENJELASAN.
Ada 2 makna dari kata PENJELASAN
  1. Orang yang memberikan PENJELASAN
  2. Orang yang suka mencari PENJELASAN

Sebenarnya kata FARISI berarti orang yang MENJELASKAN, dari kata Lefariesh - menjelaskan

Terkadang kebanyakan dari kita adalah orang-orang yang harus menjelaskan, tetapi kesukaan kita seperti orang Farisi, mencobai dengan cara bertanya agar "terlihat" kita PINTAR  - BERHIKMAT dan "sepertinya" kita sangat PEDULI tetapi sebenarnya kita lagi mencobai.

MENCOBAI bukanlah cara hidup orang ROHANI, mencobai adalah pola iblis dengan tujuan menjatuhkan seseorang.

Ciri orang yang bertanya untuk mencobai.
  1. Menanyakan sesuatu yang sebenarnya dia sudah tahu jawabannya.
  2. Menanyakan sesuatu dengan bungkusan pernyataan negatif tanpa memiliki fakta.
  3. Menanyakan sesuatu dalam bentuk tertulis maupun lisan setelah mendapat jawaban; diam dan tidak merespon - pembiaran dalam membangun opini negatif.
  4. Pertanyaan yang terselubung dengan opini negatif.

Ke 4 ciri di atas adalah cara-cara yang tidak elegan untuk membunuh karakter seseorang atau kelompok tertentu dan dengan sengaja membangun opini negatif tanpa memiliki data akurat dan solusi dalam pemecahan.

Pertanyaan "mencobai" selalu memiliki MOTIVASI TERSELEBUNG, dan muaranya adalah PEMBUNUHAN KARAKTER.

Banyak dari kita tidak menyadari bahwa saat kita mengajukan pertanyaan, orang lain bisa mengetahui, apakah kita bertanya sebagai sebuah pembaharuan ataukah kita lagi menyerang seseorang / kelompok tertentu - pembunuhan karakter dan membunuh kemurnian sebuah tujuan.

Refleksi.
Ada pertanyaan karena ketidak tahuan atau membangun paradigma positif bagi diri sendiri dan bagi orang lain, namun ada orang yang bertanya dengan tujuan menjatuhkan.

Kitalah yang menentukan posisi kita dalam bertanya dengan merefleksikan ciri di atas sebagai pemurnian motivasi kita dalam bertanya.

Jagalah KEMURNIAN HATI kita saat mengajukan pertanyaan.


Kemurnian HATI - Part 2


"Jembatan Emas PEMULIHAN"
Kejadian 50 : 15 - 21
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer
0811 485 332

Manusia adalah mahluk sosial, yang mendorong manusia untuk selalu berinteraksi dengan orang lain. Interaksi ini terkadang menghadirkan konflik sehingga betapa penting untuk menjaga kemurnian hati kita.

Kemurnian hati merupakan jembatan emas PEMULIHAN.
Roma 12:18 (TB)  Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!


Ada 3 hal penting dalam kehidupan manusia yang memiliki keterkaitan dengan KEMURNIAN HATI yang adalah JEMBAATAN EMAS PEMULIHAN, yakni:

  1. NILAI Kehidupan.
Setiap individu memiliki NILAI (TATA NILAI) yang selalu menghiasi perjalanan kehidupannya.
Nilai ini terbangun oleh:
  1. Budaya
  2. Norma dan Etika
  3. Pengetahuan
  4. Religius (Agama)

Konstruksi sosial sangat mempengaruhi tata nilai individu, namun satu nilai yang harus terbangun dalam kehidupan individu sebagai pagar dalam berinteraksi adalah KEMURNIAN HATI.

  1. Motivasi Kehidupan
Jika kita menempatkan kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan maka:
  1. Kerja tulus
  2. Tidak menuntut
  3. Mengedepankan kewajiban
Muara dari kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan adalah KEMULIAAN TUHAN.

Menjadikam kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan bukan saja menjadi kekuatan untuk melangkah tetapi juga sebagai nilai dan fondasi kuat yang terbangun dalam setiap karya.

Motivasi kehidupan dan kemurnian hati merupakan dua sisi mata uang, sehingga menjadi satu kesatuan yang harus termanifestasikan dalam setiap komunikasi sosial kita.

  1. Gaya Hidup
Orang yang menjadikan KEMURNIAN HATI sebagai Gaya HIDUP, maka orang ini:
  1. Tidak mudah kecewa karena situasi
  2. Tidak menyalahkan orang lain untuk situasi
  3. Tidak munafik
  4. Selalu Asertif

Untuk memahami 3 hal di atas, kita bisa belajar dari KISAH INSPIRATIF kehidupan YUSUF, sehingga terjadi pemulihan besar-besaran dalam kehidupan Yusuf dengan Suadara-saudaranya.

Kejadian 37 : 1 - 11
Dalam kemurnian hati, YUSUF menghidupi nilai-nilai kehidupan rohani (VISI) dalam hidupnya walau memiliki resiko.
Ayat 11.
  • Saudaranya iri hati
  • Namun Ayahnya menyimpan sebagai rahasia Allah dalam hidupnya

Kejadian 39 dan Kejadian 40
Dalam kemurnian hati, YUSUF tetap melakukan kerja-kerja tulus dan tetap menjaga kekudusan hidup sebagai penghormatan tertingginya kepada ALLAH.
Yusuf melakukan apa yang harus dia lakukan dalam koridor ALLAH dan memberikan ALLAH berproses dengan masa depan kehidupannya.
Yusuf menjaga kemurnian hatinya dalam menantikan WAKTU TUHAN

Kejadian 45 : 1 - 28
Yusuf mengajarkan kepada kita tentang kemurnian hati sebagai pola hidup yang melihat segala peristiwa sebagai cara TUHAN dalam memelihara kehidupan.

Kemurnian hati Yusuf menghilangkan kebencian dan dendam lalu mengubahnya menjadi kekuatan pengampunan.

Yusuf melihat semua kesusahan yang dialaminya sebagai cara TUHAN menggenapi rencana TUHAN.

Kehidupan di era materialistik dan individualisme telah mengikis kemurnian hati banyak orang, kepekaan sosial mulai meredup, kehidupan religius hanya sebatas implementasi agama formalitas.
Manusia kehilangan esensi kehidupan itu sendiri, yakni kemurnian hati nurani, namun sebagai MANUSIA ALLAH (1 Timotius 6 : 11 - 12) kita harus menunjukan kehidupan iman sesuai dengan keterpanggilan kita, sehingga kemurnian hati kita menjadi berkat bagi banyak orang dan terjadi PEMULIHAN

Kemurnian HATI - Part 1


Nilai Kemurnian HATI
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer


Kisah Para Rasul 24:14-16 (TB) 
¹⁴Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi.
¹⁵Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.
¹⁶Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.


Pola hidup yang seharusnya diperlihatkan oleh setiap orang percaya yakni HIDUP dengan HATI NURANI yang MURNI.

Hal ini berkaitan dengan nama baik seseorang yang akan ditinggalkan sebagai jejak kehidupan.

Orang yang menjadikan KEMURNIAN HATI sebagai pagar kehidupan adalah orang yang telah berdamai dengan dirinya.

4 CIRI penilaian pribadi, apakah kita sedang menjaga kemurnian hati kita:

Tidak mencari KEUNTUNGAN PRIBADI
Lukas 3:13-14 (TB)
13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Mencukupkan diri dengan apa yang menjadi hak kita, adalah pola hidup kekristenan yang akan menjauhkan kita dari IRI HATI yang merupakan PINTU MASUK untuk seseorang MENGHALALKAN SEGALA CARA.

Ibrani 13:5 (TB)  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." 

Tidak mencari POPULARITAS PRIBADI.
Kolose 3:23 (TB)  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu   seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Karena fokus kita adalah TUHAN, maka yang kita kerjakan bukan untuk mencari pengakuan manusia tetapi untuk menyenangkan hati TUHAN.

Kita diajarkan untuk menjadi PELAYAN bukan menjadi TUAN
Matius 23:11 (TB)  Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.


Tidak MEMANDANG MUKA
Yakobus 2:9 (TB)  Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Orang yang menjaga kemurnian hatinya, tidak pernah melakukan kehinaan bagi orang lain, tetapi melihat orang lain sebagai GAMBAR dan RUPA ALLAH.
Memperlakukan semua orang sama, termasuk terhadap orang-orang yang menyakitinya.

Memperlakukan setiap orang sama adalah cara terbaik kita menjaga motivasi kehidupan sosial kita.
Matius 7:12 (TB)  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Tidak takut untuk diKOREKSI
    Kisah Simei mengutuki Daud (2 Samuel 16 : 5 - 14)
Jangan pernah menganggap kita terlalu besar dan berkuasa sehingga tidak bisa dikoreksi.
Salah satu cara menjaga kemurnian hati adalah membuka diri untuk dikoreksi baik kinerja maupun kehidupan.
Tetapi kehidupan kita bukan berpusat pada APA KATA ORANG tetapi berpusat pada APA KATA FIRMAN TUHAN tentang kita dan bagaimana kita hidup.

Kisah Para Rasul 24:16 (TB)  Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Mari kita senantiasa berusaha menjaga kemurnian hati kita di hadapan manusia maupun TUHAN

Pengkhotbah 7:1a (TB)  Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, ......
Harta terbesar yang akan kita tinggalkan sebagai keteladanan hidup adalah jejak kemurnian hati kita.


Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...