Minggu, 19 Juli 2020

Kemurnian HATI - Part 1


Nilai Kemurnian HATI
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer


Kisah Para Rasul 24:14-16 (TB) 
¹⁴Tetapi aku mengakui kepadamu, bahwa aku berbakti kepada Allah nenek moyang kami dengan menganut Jalan Tuhan, yaitu Jalan yang mereka sebut sekte. Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi.
¹⁵Aku menaruh pengharapan kepada Allah, sama seperti mereka juga, bahwa akan ada kebangkitan semua orang mati, baik orang-orang yang benar maupun orang-orang yang tidak benar.
¹⁶Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.


Pola hidup yang seharusnya diperlihatkan oleh setiap orang percaya yakni HIDUP dengan HATI NURANI yang MURNI.

Hal ini berkaitan dengan nama baik seseorang yang akan ditinggalkan sebagai jejak kehidupan.

Orang yang menjadikan KEMURNIAN HATI sebagai pagar kehidupan adalah orang yang telah berdamai dengan dirinya.

4 CIRI penilaian pribadi, apakah kita sedang menjaga kemurnian hati kita:

Tidak mencari KEUNTUNGAN PRIBADI
Lukas 3:13-14 (TB)
13 Jawabnya: "Jangan menagih lebih banyak dari pada yang telah ditentukan bagimu."
14 Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu."

Mencukupkan diri dengan apa yang menjadi hak kita, adalah pola hidup kekristenan yang akan menjauhkan kita dari IRI HATI yang merupakan PINTU MASUK untuk seseorang MENGHALALKAN SEGALA CARA.

Ibrani 13:5 (TB)  Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." 

Tidak mencari POPULARITAS PRIBADI.
Kolose 3:23 (TB)  Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu   seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.

Karena fokus kita adalah TUHAN, maka yang kita kerjakan bukan untuk mencari pengakuan manusia tetapi untuk menyenangkan hati TUHAN.

Kita diajarkan untuk menjadi PELAYAN bukan menjadi TUAN
Matius 23:11 (TB)  Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu.


Tidak MEMANDANG MUKA
Yakobus 2:9 (TB)  Tetapi, jikalau kamu memandang muka, kamu berbuat dosa, dan oleh hukum itu menjadi nyata, bahwa kamu melakukan pelanggaran.

Orang yang menjaga kemurnian hatinya, tidak pernah melakukan kehinaan bagi orang lain, tetapi melihat orang lain sebagai GAMBAR dan RUPA ALLAH.
Memperlakukan semua orang sama, termasuk terhadap orang-orang yang menyakitinya.

Memperlakukan setiap orang sama adalah cara terbaik kita menjaga motivasi kehidupan sosial kita.
Matius 7:12 (TB)  "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.

Tidak takut untuk diKOREKSI
    Kisah Simei mengutuki Daud (2 Samuel 16 : 5 - 14)
Jangan pernah menganggap kita terlalu besar dan berkuasa sehingga tidak bisa dikoreksi.
Salah satu cara menjaga kemurnian hati adalah membuka diri untuk dikoreksi baik kinerja maupun kehidupan.
Tetapi kehidupan kita bukan berpusat pada APA KATA ORANG tetapi berpusat pada APA KATA FIRMAN TUHAN tentang kita dan bagaimana kita hidup.

Kisah Para Rasul 24:16 (TB)  Sebab itu aku senantiasa berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan manusia.
Mari kita senantiasa berusaha menjaga kemurnian hati kita di hadapan manusia maupun TUHAN

Pengkhotbah 7:1a (TB)  Nama yang harum lebih baik dari pada minyak yang mahal, ......
Harta terbesar yang akan kita tinggalkan sebagai keteladanan hidup adalah jejak kemurnian hati kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...