"Jembatan Emas PEMULIHAN"
Kejadian 50 : 15 - 21
Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer
0811 485 332
Manusia adalah
mahluk sosial, yang mendorong manusia untuk selalu berinteraksi dengan orang
lain. Interaksi ini terkadang menghadirkan konflik sehingga betapa penting
untuk menjaga kemurnian hati kita.
Kemurnian hati
merupakan jembatan emas PEMULIHAN.
Roma 12:18 (TB)
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam
perdamaian dengan semua orang!
Ada 3 hal
penting dalam kehidupan manusia yang memiliki keterkaitan dengan KEMURNIAN HATI
yang adalah JEMBAATAN EMAS PEMULIHAN, yakni:
- NILAI Kehidupan.
Setiap
individu memiliki NILAI (TATA NILAI) yang selalu menghiasi perjalanan
kehidupannya.
Nilai ini
terbangun oleh:
- Budaya
- Norma dan Etika
- Pengetahuan
- Religius (Agama)
Konstruksi
sosial sangat mempengaruhi tata nilai individu, namun satu nilai yang harus
terbangun dalam kehidupan individu sebagai pagar dalam berinteraksi adalah
KEMURNIAN HATI.
- Motivasi Kehidupan
Jika kita
menempatkan kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan maka:
- Kerja tulus
- Tidak menuntut
- Mengedepankan kewajiban
Muara dari
kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan adalah KEMULIAAN TUHAN.
Menjadikam
kemurnian hati sebagai motivasi kehidupan bukan saja menjadi kekuatan untuk
melangkah tetapi juga sebagai nilai dan fondasi kuat yang terbangun dalam
setiap karya.
Motivasi
kehidupan dan kemurnian hati merupakan dua sisi mata uang, sehingga menjadi
satu kesatuan yang harus termanifestasikan dalam setiap komunikasi sosial kita.
- Gaya Hidup
Orang yang
menjadikan KEMURNIAN HATI sebagai Gaya HIDUP, maka orang ini:
- Tidak mudah kecewa karena situasi
- Tidak menyalahkan orang lain untuk situasi
- Tidak munafik
- Selalu Asertif
Untuk memahami
3 hal di atas, kita bisa belajar dari KISAH INSPIRATIF kehidupan YUSUF,
sehingga terjadi pemulihan besar-besaran dalam kehidupan Yusuf dengan
Suadara-saudaranya.
☞ Kejadian 37 : 1 - 11
Dalam
kemurnian hati, YUSUF menghidupi nilai-nilai kehidupan rohani (VISI) dalam
hidupnya walau memiliki resiko.
Ayat 11.
- Saudaranya iri hati
- Namun Ayahnya menyimpan sebagai rahasia Allah dalam hidupnya
☞ Kejadian 39 dan Kejadian 40
Dalam
kemurnian hati, YUSUF tetap melakukan kerja-kerja tulus dan tetap menjaga
kekudusan hidup sebagai penghormatan tertingginya kepada ALLAH.
Yusuf
melakukan apa yang harus dia lakukan dalam koridor ALLAH dan memberikan ALLAH
berproses dengan masa depan kehidupannya.
Yusuf menjaga
kemurnian hatinya dalam menantikan WAKTU TUHAN
☞ Kejadian 45 : 1 - 28
Yusuf
mengajarkan kepada kita tentang kemurnian hati sebagai pola hidup yang melihat
segala peristiwa sebagai cara TUHAN dalam memelihara kehidupan.
Kemurnian hati
Yusuf menghilangkan kebencian dan dendam lalu mengubahnya menjadi kekuatan
pengampunan.
Yusuf melihat
semua kesusahan yang dialaminya sebagai cara TUHAN menggenapi rencana TUHAN.
Kehidupan di
era materialistik dan individualisme telah
mengikis kemurnian hati banyak orang, kepekaan sosial mulai meredup, kehidupan
religius hanya sebatas implementasi agama formalitas.
Manusia
kehilangan esensi kehidupan itu sendiri, yakni kemurnian hati nurani, namun
sebagai MANUSIA ALLAH (1 Timotius 6 : 11 - 12) kita harus menunjukan kehidupan
iman sesuai dengan keterpanggilan kita, sehingga
kemurnian hati kita menjadi berkat bagi banyak orang dan terjadi PEMULIHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar