Minggu, 10 Januari 2021

Proses Allah dalam Hidup Kita - Part 7

 Amalek adalah JEBAKAN

1 Samule 15 : 1 - 32

Oleh: Ps. Sefnat JD. Lobwaer


Allah telah berfirman untuk kita harus melupakan Amalek dalam ingatan kita saat kita berfokus kepada TUHAN.

Ulangan 25:19 (TB)  Maka apabila TUHAN, Allahmu, sudah mengaruniakan keamanan kepadamu dari pada segala musuhmu di sekeliling, di negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk dimiliki sebagai milik pusaka, maka haruslah engkau menghapuskan ingatan kepada Amalek dari kolong langit. Janganlah lupa!"


Amalek merupakan jebakan yang harus kita waspadai selalu, sehingga perjalanan ketaatan kita terhadap TUHAN menjadi kesaksian iman yang memberkati banyak orang.


A. Jebakan Amalek.

1. Kontaminasi - alasan Rohani.

1 Samuel 15:9 (TB)  Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka. 

Kita terjebak dengan tata cara peribadatan lalu tergiur dengan materi sebagai pemenuhan tatacara peribadatan kita.

Saul terkontaminasi. Memilih untuk tidak menumpas sebagian yang memenuhi standar ibadah dan menjadikannya sebagai alasan rohani.


2. Berkorban namun menurunkan standar Allah.

1 Samuel 15:15, 22 (TB)

15 Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas." 

22 Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan. 

Ketaatan terhadap suara TUHAN merupakan standar tertinggi dalam perjalanan iman kita. Korban persembahan adalah pembuktian ketaatan.

Namun Saul membuatnya terbalik. Mengutamakan KORBAN PERSEMBAHAN daripada KETAATN MUTLAK.


3. Haji MUMPUNG

Dalil yang dipakai oleh Saul terkait kambing domba adalah Persembahan.

Apakah di Israel tidak ada kambing domba yang layak?

Terkadang kita terlalu sayang dengan apa yang ada pada kita untuk dipersembahkan kepada TUHAN dan mencari alternatif.


Allah lebih menghargai persembahan dari apa yang ada padamu dari pada sebuah kamuflase rohani.

Markus 12:43-44 (TB)

43 Maka dipanggil-Nya murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan.

44 Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, semua yang ada padanya, yaitu seluruh nafkahnya."

Jika ALLAH sangat menghargai persembahan dari apa yang ada padamu walau itu sangat kecil di mata dunia, maka jangan pernah menyulitkan dirimu sendiri untuk terlihat rohani dimata manusia dengan cara kamuflase.


1 Samuel 15:23 (VMD)  Penolakan untuk taat sama seperti dosa ilmu sihir. Keangkuhan dan berbuat sesuka hati sendiri sama seperti pemujaan berhala. Engkau telah menolak perintah TUHAN maka Ia pun menolak engkau sebagai raja.”

Keangkuhan rohanilah yang terkadang mendorong kita terjebak oleh Amalek.


4. Mengkambing hitamkan orang lain.

1 Samuel 15:21, 24 (TB)

21 Tetapi rakyat mengambil dari jarahan itu kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dari yang dikhususkan untuk ditumpas itu, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu, di Gilgal." 

24 Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku -mengabulkan permintaan mereka. 

Jangan pernah melempar kesalahan kepada orang lain sedangkan tanggung jawab ketaatan itu ada pada diri kita.

Sebuah pembenaran yang tidak dapat diterima secara komunitas apalagi jika dipandang dari sisi KETAATAN sebagai orang ROHANI.


Pembenaran diri sendiri dan menyalahkan orang lain adalah jebakan AMALEK agar kita menurunkan standar Allah dalam diri kita dan kita mendukakan hati TUHAN.


B. Dampak

1. Allah menyesal mimilih kita.

1 Samuel 15:11 (TB)  "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman. 

2. Penolakan Allah

1 Samuel 15:23 (TB)  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja." 


3. Allah memindahkan Kepercayaan-NYA kepada orang lain.

1 Samuel 15:28 (TB)  Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu.


Refleksi

Pemilihan dan penempatan ALLAH tidak pernah salah, namun saat kita menurunkan standar ALLAH dalam kehidupan kita, saat itulah kita menempatkan diri kita bersebrangan dengan ALLAH.


Allah akan berurusan serius dengan kita terkait STANDAR MUTLAK ALLAH dalam PANGGILAN ALLAH pada PRIBADI KITA.


Hal sederhana yang harus kita lakukan adalah: MENDENGAR APA KATA TUHAN dan MELAKUKANNYA.

Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berjalan bersama TUHAN - Part 7

Menjadi Manusia BARU Efesua 4 : 17 - 32 Oleh : Ps. Sefnat JD. Lobwaer. Kehidupan yang diberikan oleh TUHAN YESUS sebagai anugerah bagi manus...